Cinta Segitiga Dapat Berdampak Negatif untuk Kesehatan

TEMPO.CO, Jakarta - Mungkinkah mencintai atau dicintai oleh dua orang sekaligus di waktu yang sama? Bagaimana cinta segitiga jamak ditemui? Jawabannya ialah sangat mungkin, menurut psychologytoday.com perasaan manusia merupakan hal abstrak yang tak terkendali.

Meskipun sudah dibatasi oleh norma-norma kehidupan, tetap saja antara hati dan logika terkadang memang tidak sinkron. Terlebih ketika diliputi ego yang tinggi serta kepuasan tersendiri untuk memiliki dua pasangan sekaligus dan terlibat cinta segitiga.

Berdasarkan survei oleh seorang psikolog, hubungan yang terjalin dari cinta segitiga memiliki risiko tinggi untuk mudah kandas dan berujung hambar.

Salah satunya yakni rasa tidak puas ketika menemukan kekurangan pasangan dan selalu ingin mencari yang 'lebih'. Berdasarkan sumber yang sama, perasaan ini harus segera dikendalikan karena dapat menimbulkan perilaku obsesif untuk mencapai kata kesempurnaan.

Selain itu, cinta segitiga bisa membuat beberapa orang merasakan patah hati akibat menjadi pihak yang tidak 'dipilih' untuk dicintai satu sama lain.

Dilansir dari lovedignity.com segala kemungkinan akibat cinta segitiga bisa saja terjadi, salah satunya patah hati yang berujung depresi serta timbul trust issue pada individu. Maka yang terganggu adalah kesehatan mental serta juga fisik, orang yang patah hati cenderung menjadi penyendiri, malas beraktivitas, bahkan hilang nafsu makan.

Cinta memang terasa membahagiakan di awal. Terasa menggebu-gebu, hingga terkadang sulit membedakan mana yang benar-benar jatuh cinta atau sekadar tertarik sesaat dikenal sebagai love bombing.