Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Gaya Hidup

Dampak Panjang Kekerasan Fisik pada Korban, Trauma sampai Depresi

Kekerasan fisik tidak hanya menyebabkan luka secara fisik tetapi juga berdampak signifikan pada kondisi psikologis korban. Berikut di antaranya.

1 Januari 2025 | 21.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Foto ilustrasi kekerasan terhadap perempuan. Dok. Freepik

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Korban kekerasan fisik sering mengalami trauma yang mendalam. Trauma ini dapat memicu berbagai gangguan psikologis, seperti gangguan kecemasan, depresi, dan gangguan stres pascatrauma (PTSD). 

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Penganiayaan fisik merupakan tindakan kekerasan yang tidak hanya menyebabkan luka secara fisik tetapi juga berdampak signifikan pada kondisi psikologis korban. Dampak psikologis ini dapat berlangsung dalam jangka panjang dan mempengaruhi kualitas hidup korban.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Kondisi ini tidak hanya mempengaruhi kesehatan mental korban tetapi juga kehidupan sehari-hari. Selain itu, korban sering mengalami penurunan rasa percaya diri, perasaan tidak berdaya, dan isolasi sosial. Dalam beberapa kasus, dampak psikologis ini dapat membuat korban mengembangkan perilaku agresif, atau sebaliknya menjadi sangat tertutup dan menarik diri dari lingkungan sosial.

Dampak psikologis terhadap korban penganiayaan fisik dapat sangat merusak dan berlangsung lama. Berikut beberapa dampak yang umum terjadi.

Trauma dan PTSD
Korban sering mengalami kecemasan, mimpi buruk, dan kilas balik terhadap kejadian penganiayaan, yang dapat mengganggu kehidupan sehari-hari.

Depresi
Rasa rendah diri, perasaan tidak berharga, dan kesulitan menjalani aktivitas seperti biasa dapat muncul, sering kali membuat korban merasa terisolasi.

Gangguan kecemasan
Ketakutan berlebihan terhadap situasi yang mirip dengan pengalaman penganiayaan atau terhadap orang lain dapat menyebabkan gangguan kecemasan yang serius.

Masalah hubungan sosial
Korban mungkin mengalami kesulitan membangun atau mempertahankan hubungan interpersonal karena kurangnya kepercayaan pada orang lain atau merasa malu akibat penganiayaan.

Cemas dan takut berkelanjutan
Korban sering merasa terancam, merasa tidak memiliki kendali atas hidup, dan takut keselamatan sendiri. 

Pentingnya penanganan dan dukungan
Penanganan yang tepat terhadap korban penganiayaan fisik sangat penting untuk meminimalkan dampak psikologis yang ditimbulkan. Pendekatan konseling dan terapi psikologis dapat membantu korban dalam proses pemulihan. Selain itu, dukungan dari keluarga dan lingkungan sekitar berperan penting dalam membantu korban mengatasi trauma dan membangun kembali kepercayaan diri. 

Masyarakat juga perlu meningkatkan kesadaran bahaya penganiayaan fisik dan pentingnya menciptakan lingkungan yang aman bagi semua orang, terutama anak-anak. Upaya preventif melalui edukasi dan sosialisasi mengenai dampak negatif kekerasan fisik harus terus digalakkan untuk mencegah terjadinya kasus serupa di masa datang.

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus