Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta -Lato-lato adalah mainan jadul yang sempat populer di Indonesia sejak era 1990-an. Ada beberapa negara yang larang main lato-lato. Penyebabnya beragam, mulai dari dianggap bisa memicu risiko bahaya hingga dinilai melecehkan.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Lato-lato memang cukup menguras kesabaran orang tua di negara kemunculannya, Amerika Serikat (AS). Pasalnya, mainan ini dianggap cukup berbahaya karena bisa menyebabkan cedera.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca : Universitas Muhammadiyah Purwokerto Gelar Lomba Lato-lato, Peserta Wajib Pakai Helm
Dengan kondisi begitu, tak heran jika ada beberapa negara yang melarang main lato-lato. Berikut di antaranya, yang dirangkum berbagai sumber.
1. Amerika Serikat
Di negara asal kemunculannya, lato-lato menimbulkan masalah. Permainan ini memicu cedera pada sejumlah anak yang memainkannya.
Akibatnya, mengutip Quartz, Food and Drugs Administration (FDA) pun melarang peredaran mainan tersebut sejak tahun 1966. Tak sedikit pula komunitas dan organisasi yang turut mendukung keputusan FDA.
Sebelum melakukan pelarangan, FDA sempat menguji sejumlah produsen untuk memeriksa potensi pecahnya lato-lato.
2. Inggris
Tak cuma di AS, mainan ini pun sempat dilarang dimainkan di Inggris. Penyebabnya, mainan ini dinilai mengeluarkan bunyi yang sangat mengganggu kenyamanan banyak orang.
Lato-lato sempat melukai anak-anak di Inggris karena bahannya yang bisa meledak begitu saja ketika pecah. Tak sedikit anak yang mengalami patah tulang akibat lato-lato.
Seiring munculnya larangan untuk memainkannya, akhirnya masyarakat Inggris pun perlahan melupakan lato-lato. Sejumlah produsen lato-lato di Inggris pun terpaksa harus gulung tikar.
3. Mesir
Mesir ikut menjadi negara yang melarang main lato-lato. Pelarangan dikeluarkan pada tahun 2017 karena permainan tersebut dianggap melecehkan Presiden Mesir Abdul Fattah El-Sisi.
Betapa tidak, masyarakat Mesir dulu menyebutnya sebagai sisi's ball. Nama terakhir dianggap merujuk pada alat kelamin sang presiden.
Itulah tiga negara yang melarang permainan lato-lato karena dianggap bisa memicu risiko bahaya hingga dinilai melecehkan.
TAUFIK RUMADAUL
Baca juga : Meskipun Bikin Ketagihan, Ketahui Efek Positif dari Mainan Lato-lato
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung.