Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Mengikuti pola diet orang Jepang secara signifikan dikaitkan dengan risiko fibrosis hati lanjut yang lebih rendah. Diet Jepang dapat membantu mengatasi komplikasi lemak hati.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Sebuah studi baru yang diterbitkan dalam jurnal MDPI telah menemukan hubungan yang erat antara diet Jepang dan risiko fibrosis hati lanjut yang lebih rendah pada pasien dengan penyakit hati berlemak non alkohol.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Mengutip dari Times of India, fibrosis hati merupakan suatu kondisi di mana terjadi akumulasi protein ekstraseluler yang berlebihan. Dalam kondisi ini jaringan hati yang sehat terluka dan tidak berfungsi dengan baik. Kerusakan pada hati menyebabkan fibrosis. Perlemakan hati non-alkohol adalah penyebab umum fibrosis.
Tanda-tanda umum yang menunjukkan adanya kerusakan hati diantaranya kehilangan nafsu makan, kesulitan berpikir, penumpukan cairan di tungkai bawah dan terkadang di perut, penyakit kuning yang ditandai dengan munculnya kekuningan pada kulit dan mata, serta mual. Orang dengan fibrosis hati cenderung kehilangan banyak berat badan secara tiba-tiba dan menderita kelemahan dan kelelahan yang ekstrim.
Lalu bagaimana diet orang Jepang dapat membantu mengatasi komplikasi perlemakan hati?
Pola diet orang Jepang adalah pola makanan yang sebagian besar terdiri dari ikan dan kerang, serta kaya akan makanan berserat tinggi, seperti rumput laut dan jamur, serta makanan fermentasi, seperti acar.
Makanan Jepang yang digunakan untuk penelitian terdiri dari 12 komponen yakni nasi, sup miso, acar, produk kedelai, sayuran hijau dan kuning, buah-buahan, makanan laut, jamur, rumput laut, teh hijau, kopi, daging sapi, dan babi.
Di antara komponen diet Jepang, asupan kedelai dan makanan kedelai yang lebih tinggi, ikan dan kerang, dan rumput laut dikaitkan dengan risiko fibrosis lanjut yang lebih rendah.
Peneliti menemukan efek penurunan kolesterol dari serat makanan yang merupakan komponen penting dari penyakit hati berlemak (lemak hati). Dikatakan juga bahwa makanan Jepang dapat memengaruhi mikrobiota usus dengan kandungan seratnya yang akan membantu menurunkan risiko fibrosis hati.
Pilihan editor : Ketahui Gejala dan Cara Pencegahan Penyakit Lemak Hati
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung.