Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Diabetes adalah penyakit yang ditandai dengan gula darah yang tinggi. Kondisi ini terjadi ketika tubuh tidak dapat memetabolisme gula darah akibat kekurangan insulin.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Diabetes juga dianggap sebagai silent killer karena mereka yang mengalami diabetes justru tidak menyadari dirinya terkena penyakit mematikan tersebut. Bahkan banyak penyandang diabetes yang baru menyadari dirinya terkena diabetes setelah memasuki stadium lanjut.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
World Health Organization (WHO) mencatat jumlah penderita diabetes terus meningkat di seluruh dunia, terutama di negara berkembang. Indonesia sendiri memiliki jumlah penderita diabetes terbanyak kelima di dunia. Sekitar 10 juta orang terkena dampaknya.
Lalu, apakah diabetes bisa disembuhkan? Jawabannya tidak. Dikutip dari fk.uns.ac.id, meskipun diabetes tidak dapat disembuhkan, penyakit ini dapat ditangani dan dikontrol, yang berarti penderita bisa mempertahankan kadar gula darah tetap dalam kadar normal sehingga tidak menyebabkan komplikasi (penyakit lanjutan yang lebih berat dari penyakit awal). Namun, diabetes tidak bisa disembuhkan secara total walaupun kadar gula darah penderita mungkin saja turun hingga taraf normal.
Berikut cara mengontrol diabetes:
1. Kelola kadar gula darah Anda
Dikutip dari WebMD, untuk mengontrol diabetes Anda harus dapat mengelola kadar gula darah Anda. Ketahui apa yang harus dilakukan untuk membantu menjaganya sedekat mungkin dengan normal setiap hari. Periksa kadar glukosa Anda sesering mungkin. Minumlah obat diabetes Anda secara teratur serta seimbangkan asupan makanan Anda dengan obat-obatan, olahraga, manajemen stres, dan kebiasaan tidur yang baik.
2. Olahraga
Olahraga dapat membantu Anda tetap bugar, membakar kalori, dan membantu menormalkan kadar glukosa darah Anda. Olahraga yang dianjurkan adalah olahraga aerobik seperti berenang, jalan kaki atau bersepeda, dan dilakukan lima kali per minggu selama masing-masing 30 menit (total 150 menit per minggu).
3. Minum obat penurun gula darah
Dilansir dari Hermina Hospitals, apabila gula darah tidak kunjung turun, dokter akan menyarankan untuk mengonsumsi obat penurun gula darah atau insulin. Jenis, dosis dan aturan pemberian obat akan ditentukan tergantung pada kadar gula darah, adanya penyakit selain diabetes dan fungsi organ tubuh lainnya.
4. Mengelola stres
Stres berperan besar dalam ketidakseimbangan gula darah. Stres dapat memicu resistensi insulin, meningkatkan berat badan, meningkatkan peradangan, dan akhirnya dapat menyebabkan diabetes.
Pilihan Editor: 6 Penyakit Silent KIller yang Perlu Diwaspadai