Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Sarang madu atau sarang lebah (honeycomb) sering menggoda untuk dicoba karena terlihat renyah. Bentuknya, dengan lubang-lubang heksagonal tempat lebah bersarang, menarik perhatian orang untuk mencoba, bahkan disebut bergizi dan lezat. Namun, tak semua orang boleh mengonsumsinya.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Mereka yang ingin mengudap sesuatu yang manis tanpa gula olahan dan rafinasi akan menikmati sarang madu karena teksturnya yang kenyal dan lengket serta rasa yang manis," kata pakar diet dan nutrisi di Consumer Health Digest, Shelley Balls, kepada USA Today.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Alasan orang makan sarang madu
Pakar nutrisi mengatakan sarang madu atau sarang lebah mengandung banyak manfaat kesehatan, termasuk antioksidan, enzim, dan nutrisi seperti polifenol. Penelitian menunjukkan zat itu bisa menurunkan risiko penyakit, termasuk kanker.
"Sarang madu aman dimakan dan disukai karena rasanya, tekstur, dan manfaat sehatnya," tutur pakar diet Trista Best.
Ia juga menjelaskan beberapa riset menyebut makan sarang madu baik untuk pencernaan, meningkatkan kesehatan imun, dan mengurangi peradangan.
Siapa yang tak boleh mengonsumsinya?
Meski bisa dimakan, pakar mengingatkan tak semua orang boleh mengonsumsinya. Pemilik alergi serbuk sari atau produk-produk lebah lainnya perlu menghindari sarang madu, kata Best. Anak di bawah 1 tahun juga tak boleh diberi sarang madu, baik mentah atau yang sudah dipasteurisasi, karena berpotensi mengalami botulisme, penyakit yang jarang tapi serius yang terjadi ketika bayi mengonsumsi jenis bakteri tertentu yang terkadang terdapat pada madu.
Kemudian, meski manfaat kesehatan melimpah, kandungan gula sarang madu termasuk tinggi sehingga perlu dihindari penderita diabetes dan pemilik kondisi lain yang harus membatasi asupan gula.
Pilihan Editor: Tips Mengenali Madu Asli dari Pelaku Usaha, Jangan Percaya Mitos