Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Di era digital seperti saat ini, penggunaan komputer dan perangkat elektronik telah menjadi bagian tak terpisahkan dari kehidupan sehari-hari. Aktivitas berkepanjangan dengan komputer dapat memicu kelainan pada kesehatan. Salah satunya carpal tunnel syndrome (CTS) akibat sering menggunakan mouse.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Carpal tunnel syndrome terjadi akibat tekanan pada saraf median, yang merupakan saraf utama yang mengontrol pergerakan dan sensasi pada ibu jari, jari telunjuk, jari tengah, dan sebagian jari manis.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Saraf ini melewati carpal tunnel, sebuah jalur sempit di pergelangan tangan yang juga dilalui oleh beberapa tendon. Saat carpal tunnel menyempit atau terjadi pembengkakan di area tersebut, saraf median terjepit, menyebabkan berbagai gejala yang mengganggu.
Gejala Carpal Tunnel Syndrome
Gejala CTS biasanya berkembang secara perlahan dan awalnya muncul di malam hari. Hal ini mungkin disebabkan oleh posisi tidur yang membuat pergelangan tangan menekuk, sehingga meningkatkan tekanan pada saraf median.
Dilansir dari WebMD, berikut gejala utama CTS:
- Kesemutan atau mati rasa di ibu jari, jari telunjuk, jari tengah, dan sebagian jari manis.
- Rasa nyeri yang bisa menjalar dari tangan ke lengan atau bahkan bahu.
- Kesulitan menggenggam benda kecil, seperti kancing baju atau pena.
- Kelemahan pada ibu jari akibat atrofi otot.
Penyebab dan Faktor Risiko CTS
Meskipun penyebab pasti CTS belum sepenuhnya dipahami, sejumlah faktor dapat meningkatkan risiko seseorang mengalaminya. Dilansir dari laman Kementerian Kesehatan, beberapa di antaranya adalah aktivitas yang melibatkan gerakan tangan dan pergelangan secara berulang, seperti mengetik, menggerakkan mouse, atau menggunakan alat getar, dapat meningkatkan risiko CTS.
Selain itu, penyakit seperti diabetes, rheumatoid arthritis, dan hipotiroidisme dapat mempengaruhi saraf median dan meningkatkan risiko. Perubahan keseimbangan cairan tubuh selama kehamilan atau menopause juga dapat menyebabkan pembengkakan pada lorong karpal.
Adapun trauma atau cedera pada pergelangan tangan dapat menyebabkan peradangan atau pembengkakan yang menekan saraf median. Orang yang memiliki anggota keluarga dengan riwayat CTS memiliki risiko lebih tinggi untuk mengalaminya.
NHS.UK | NIAMS.NIH.GOV