Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Kesehatan

Dokter Sebut Kerusakan Sel Hati Sebabkan Hepatitis

Dokter menjelaskan hepatitis merupakan penyakit peradangan yang disebabkan kerusakan pada sel-sel hepar, yakni hati atau liver.

18 Mei 2022 | 20.31 WIB

Ilustrasi hepatitis. Shutterstock.com
Perbesar
Ilustrasi hepatitis. Shutterstock.com

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

TEMPO.CO, Jakarta - Spesialis anak RS Sari Asih Ciputat Tangerang Selatan, dr. Dinar Handayani, menjelaskan hepatitis merupakan penyakit peradangan yang disebabkan kerusakan pada sel-sel hepar, yakni hati atau liver.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

“Pada anak, hepatitis yang terbanyak akibat dari virus. Virusnya bisa dari hepatitis A, B, C, D, maupun E. Sedangkan jika dari noninfeksi bisa karena obat, toksin, dan penyebab metabolik lain,” kata Dinar.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x600

Terkait informasi adanya hepatitis yang menjadi kejadian luar biasa dan masih misterius, Dinar mengakui hepatitis tersebut masih belum diketahui penyebabnya. Menurutnya, dari berbagai penelitian di sejumlah negara, termasuk Indonesia, masih belum diketahui penyebabnya dan tidak ditemukan virus hepatitis A, B, C, D, atau E pada kondisi wabah saat ini. Namun, pada penelitian lain disebutkan ditemukan infeksi adenovirus dan koinfeksi virus corona.

“Hepatitis sendiri merupakan infeksi yang sistemik dan target utama yang diserang oleh virus hepatitis adalah organ hati dengan gejala khas kuning di seluruh badan, mual, demam, muntah, dan nyeri di bagian perut bagian kanan atas, BAB pucat, kencing seperti teh, disertai gejala-gejala lain,” jelasnya.

Ia menjelaskan hepatitis memiliki banyak tipe A, B, C, D, dan E. Sedangkan yang cenderung berat gejalanya adalah hepatitis tipe B dan C yang kronis hingga menyebabkan kerusakan di bagian otak.

“Yang terinformasi saat ini adalah hepatitis yang cenderung bergejala berat yang menyebabkan kematian karena sampai merusak otak ,” ujarnya.

Meski demikian, para orang tua diharapkan tidak perlu panik berlebihan, segeralah hubungi fasilitas kesehatan terdekat jika anak mengalami gejala-gejala hepatitis.

“Tim medis akan segera melakukan pemeriksaan fungsi hepar di laboratorium dan jagalah anak-anak dari makan makanan yang tidak higienis karena salah satu penularan hepatitis bisa dari hal tersebut,” paparnya.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus