Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Kesehatan

Dokter Ungkap Kelompok Orang yang Rentan Alami Infeksi Jamur Kulit

Infeksi jamur di kulit bisa dipengaruhi kondisi tubuh setiap orang, misalnya penderita diabetes dan obesitas. Ini sebabnya.

12 Februari 2025 | 11.32 WIB

Ilustrasi kulit gatal (Pixabay.com)
Perbesar
Ilustrasi kulit gatal (Pixabay.com)

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

TEMPO.CO, Jakarta - Sekretaris Jenderal Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (IDI) dr. Ulul Albab, Sp.OG menjelaskan infeksi jamur di kulit bisa dipengaruhi kondisi tubuh setiap orang. Contohnya penderita diabetes dan obesitas yang memiliki kondisi kulit lembap sehingga bisa menyebabkan jamur menyebar lebih cepat.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

"Biasanya mereka yang kena diabetes dan obesitas karena bagian-bagian yang lembapnya lebih banyak. Makanya kenapa yang manis jangan terlalu manis? Karena bisa juga jamur terpengaruh tumbuh di sana," kata Ulul dalam diskusi yang digelar di Jakarta Selatan pada Selasa, 11 Februari 2025.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x600

Ia menjelaskan jamur itu khas atau wujud kelainan kulit, seperti terbentuknya batas tegas di antara kulit yang sehat dan daerah pinggirnya ada kemerahan. "Kalau digaruk keluar putih-putih kaya serbuk, seperti itu. Biasanya itu muncul pada kondisi-kondisi, misalnya berkeringat, lembap," jelasnya.

Daerah yang rentan infeksi jamur
Menurutnya, jamur kulit memiliki masa inkubasi, yaitu waktu antara orang terpapar jamur hingga gejala mulai muncul seperti gatal. "Jadi kadang-kadang di awal, ketika kita terpapar jamur belum ada gejalanya. Misalnya, ketika pakai sepatu berjam-jam atau enggak ganti kaus kaki berhari-hari, enggak saat itu kemudian kena jamur tapi setelahnya baru muncul jamurnya," ujarnya.

Ulul juga mengatakan keringat pada tempat-tempat yang lembap menyebabkan munculnya jamur seperti di daerah-daerah lipatan kulit yang tidak secara langsung sering dibersihkan. "Jamur itu jarang sekali ada di jidat atau di pipi karena paling sering dibersihkan. Tapi seperti di sela-sela kaki, lipatan di paha, lipatan perut, dan itu yang paling sering ada jamur karena di bagian tersebut keringat jarang bisa langsung dibersihkan," paparnya.

Dia menambahkan menjaga kebersihan tubuh, terutama area yang mudah berkeringat, menjadi salah satu cara memotong rantai inkubasi jamur. "Jadi pastikan saat keringatan paling betul kita keringkan kemudian cuci dengan sabun dan air mengalir," saran Ulul.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus