Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
TEMPO.CO, Jakarta - Kelahiran anak kembar di dunia terus meningkat setiap tahunnya. Peningkatan kelahiran anak kembar ini menunjukan puncaknya dalam waktu 40 tahun terakhir.
Berdasarkan jurnal Human Reproduction, terdapat satu dari 42 orang yang terlahir sebagai bayi kembar. Jika dihitung dengan jumlah penduduk bumi, maka terdapat 1,6 juta anak kembar yang lahir setiap tahun.
Negara-negara kawasan Afrika, Asia, dan Amerika Utara menjadi penyumbang besar kelahiran bayi kembar setiap tahun. Christiaan Monden, profesor di Universitas Oxford, menjelaskan 80 persen jumlah kelahiran bayi kembar berada di Asia dan Afrika.
Peningkatan bayi kembar sejalan dengan peningkatan akses untuk perawatan reproduksi melalui medis. Hal ini dapat disebut sebagai medically assisted reproduction (MAR).
Layanan MAR antara lain perawatan untuk hormon seperti stimulasi ovarium dan inseminasi buatan, serta In Vitro Fertilisation (IVF) atau bayi tabung.
Selain dengan bantuan medis, terdapat juga gejala alamiah yang berhasil meningkatkan kelahiran anak kembar, yaitu orang tua cenderung menunda untuk memiliki momongan hingga usia 35 sampai 39 tahun. Pada rentang usia tersebut dapat memberikan kemungkinan untuk memiliki anak kembar secara alami lebih tinggi.
Raj Mathur, ginekolog di Manchester, mengatakan ketersediaan akses untuk meningkatkan reproduksi yang dibantu dengan medis serta penundaan kelahiran menjadi faktor peningkatan kelahiran bayi kembar di dunia.
Pada kasus peningkatan kelahiran anak kembar ini, ditemukan sebagian besar merupakan kelahiran kembar fraternal atau kembar tidak identik. Kelahiran kembar fraternal meningkat dari sembilan menjadi 12 kelahiran per seribu kelahiran bayi.
JACINDA NUURUN ADDUNYAA (MAGANG)
#Jagajarak
#Pakaimasker
#Cucitangan
Baca juga: Ingin Punya Anak Kembar, Genetik hingga Posisi Seks Ikut Berperan
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini