Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Gaya Hidup

Empat Jenis Petis yang Banyak Beredar di Jawa

Petis Madura cenderung asin dan tidak amis. Tekturnya relatif lebih liat ketimbang petis hitam.

19 Juni 2022 | 12.02 WIB

Lontong Kupang. Shutterstock
Perbesar
Lontong Kupang. Shutterstock

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Petis, bumbu dasar yang penting bagi makanan Jawa Timur, terbuat dari kaldu kepala udang, ikan, atau kerang bambu yang direbus dengan bumbu hingga menjadi pasta. Ada berbagai jenis petis yang berasal dari Pulau Jawa, yakni manis hingga  cenderung asin.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

Berikut ini beberapa jenis petis yang berasal dari wilayah pulau Jawa, di antaranya:

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini


1. Petis Jawa Timur Produksi Sidoarjo 

Di Jawa Timur rasa petis yang paling umum adalah petis yang sedikit manis dan tentu saja gurih. Warnanya hitam pekat.

Awal mulanya, petis muncul karena ketidaksengajaan. Saat itu, nelayan Jawa Timur memiliki tangkapan udang, ikan, dan kupang yang berlebih. Para istri nelayan merebus hasil tangkapan agar lebih awet.

Air rebusan itu diberi gula merah dan bumbu. Ini membuat rasa dan bentuk khas dari petis Jawa Timur, yakni manis dan berwarna cokelat cenderung hitam namun tidak terlalu liat.

Bumbu petis. Shutterstock

2. Petis Madura

Berbeda dengan petis Jawa Timur pada umumnya, petis Madura berwarna merah kecoklatan dan rasanya asin. Bahan dasar petis madura adalah ikan, udang, dan kerang bambu atau lorjuk.

Petis Madura cenderung asin dan tidak amis. Tekturnya relatif lebih liat ketimbang petis hitam.

3. Petis Cirebon

Menurut salah satu literatur babad Cirebon, petis sudah ada sejak zaman kerajaan Padjajaran. Tepatnya saat Pangeran Walangsungsang atau yang dikenal dengan Pangeran Cakrabuana bertahta.

Pada masa itu kuwu Cairebon mempersembahkan hasil tangkapan para nelayan di wilayah utara Cirebon kepada raja, sebagai bentuk upeti kepada negara. Upeti berupa gelondongan udang rebon yang direbus. Sisa air dari rebusan itulah yang kemudian diolah mejadi petis.

Menilik dari asal mula kota Cirebon yang dulu disebut dengan Cairebon, yang terdiri dari dua kata yaitu Cai yang berarti air dan rebon yang berarti udang kecil. Dari literatur babad itu, dapat disimpulkan bahwa terdapat petis yang berasal dari Cirebon.

4. Petis Boyolali

Petis Boyolali memiliki karakteristik sendiri, karena wilayah itu penghasil produk berbahan baku sapi seperti susu segar, dendeng, abon dan kerupuk rambak. Petis Boyolali berbahan dasar sapi, sehingga sering disebut sebagai petis sapi.

RINDI ARISKA 

Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini.

 

 

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus