Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Erina Gudono berbagi momen dari rangkaian pernikahannya dengan Kaesang Pangarep. Acara yang digelar mulai Sabtu 10 Desember 2022 itu dimulai dengan akad nikah di Royal Ambarukmo, Yogyakarta, hingga Minggu, 11 Desember 2022 untuk acara Ngunduh Mantu di Loji Gandrung, dilanjutkan dengan Tasyakuran di Pura Mangunegaran, Solo, Jawa Tengah.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Salah satu momen yang dibagikan Erina adalah detik-detik jelang akad nikah. Dimulai foto saat dia sedang bersiap dan menuju tempat akad nikah berlangsung. Dalam keterangan unggahannya, Erina menjelaskan rangkaian acara pernikahannya direncanakan oleh dirinya dan Kaesang, yang menyesuaikan dengan selera mereka berdua, dari tema, motif kain, busana, alur acara dan hal-hal lainnya.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Termasuk untuk tata rias, yang sempat membuat Erina membutuhkan waktu lama untuk menentukannya. "Dari awal mas kaesang, Ibu, Mama, dan Gusti Putri titip pesan untuk memakai Paes Ageng Yogya, tapi butuh waktu lama untuk akhirnya aku memantapkannya bahkan sampai lima hari sebelum acara. Karena aku mau melakukannya dengan hati hati dan sepenuhnya untuk menyebarkan budaya Yogyakarta ke masyarakat," tulisnya dalam keterangan unggahan itu.
Dia berharap dengan memakai riasan Paes Ageng Yogyakarta semakin banyak orang tahu makna di balik indahnya riasan itu. "Dari cithak, centhung, paes prada, alis menjangan, dan sebagainya ternyata tersimpan banyak filosofi agung di dalamnya. Filosofi ini menjadi bentuk harapan bagi pengantin wanita dan pria dalam menjalani kehidupan pernikahan," lanjutnya.
Tata rias paes Ageng sudah ada sejak zaman Sultan Hamengku Buwono II. Putra putri sultan menerapkan tata rias pengantin Paes Ageng saat berada di dalam keraton. Awalnya rata rias pengantin Keraton Yogyakarta yang asli bernama Paes Ageng dan Paes Ageng Jangan Menir. Saat ini sekarang tata rias pengantin Yogyakarta berkembang menjadi tujuh. Selain Paes Ageng dan Paes Ageng Jangan Menir yang merupakan tata rias asli Keraton Yogyakarta, ada juga Kanigaran, Jogja Putri, Kasatriyan Ageng, Kasatriyan Ageng Malem Selikuran, dan muslimah berkerudung.
Saat akad nikah, Erina tampak berbeda dengan riasan Paes Ageng Yogyakarta, yang dirias oleh penata rias Yogyakarta Mamuk Rahmadona dan makeup yang flawless oleh makeup artist, Bennu Sorumba. Paes atau riasan hitam dari dahi hingga kepala yang berbentuk runcing, dengan hiasan prada. Selain itu, alisnya dibuat lebih tinggi dengan cabang di bagian ujungnya meyerupai tanduk menjangan.
Sedangkan rambut Erina disanggul tinggi tanpa sasak di bagian depan, dengan hiasan untaian melati yang dipasang di belakang. Sanggulnya dipasangi hiasan cundhuk mentul sebanya lima buah. Erina melengkapi penampilannya dengan kalung silver dan giwang silver yang serasi.
Di unggahan lainnya, Erina juga membagikan momen saat prosesi panggih adat Yogyakarta. "Upacara diawali dengan penyerahan pisang sanggan, balangan gantal, ranupada, bubah kawah, mecah tigan, kacar kucur, dhahar kalimah, mapag besan, dan sungkeman," tulisnya.
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram lebih dulu.