Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Kesehatan

Fobia Jarum Suntik Tak Pandang Bulu Tenaga Medis atau Tentara Sekalipun

Fobia jarum suntik atau trypanophobia tidak pandang bulu, tenaga medis atau anggota TNI sekalipun bisa mengalaminya. Bagaimana mengatasinya?

8 September 2021 | 07.01 WIB

Seorang atlet dibantu rekannya saat disuntik vaksin Covid-19 di Istora Senayan, Jakarta, Jumat, 26 Februari 2021. Para insan olahraga nasional menampilkan berbagai reaksi saat disuntik vaksin, dari ketakutan hingga tampak santai sambil berfoto selfie. TEMPO/Muhammad Hidayat
Perbesar
Seorang atlet dibantu rekannya saat disuntik vaksin Covid-19 di Istora Senayan, Jakarta, Jumat, 26 Februari 2021. Para insan olahraga nasional menampilkan berbagai reaksi saat disuntik vaksin, dari ketakutan hingga tampak santai sambil berfoto selfie. TEMPO/Muhammad Hidayat

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Sejak program vaksinasi Covid-19 dilaksanakan di berbagai daerah di Indonesia, ternyata ada saja orang yang menunjukkan ketakutan atau fobia jarum suntik. Bahkan, tak sedikit dari tenaga medis hingga tentara pun ada yang juga takut jarum suntik. Apa penyebab mereka fobia jarum suntik?

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

Pada 1944, American Psychiatric Association's Diagnostics and Statistical Manual of Health Disorders telah menyebut fobia jarum suntik dengan istilah trypanophobia, yang bisa diartikan sebagai ketakutan spesifik seseorang terhadap darah, suntikan atau cedera.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Kebanyakan orang yang mengalami trypanophobia ini, mereka akan menunjukkan reaksi kecemasan dari tahap yang paling ringan hingga tahap yang paling berat terutama pada tindakan medis yang menggunakan jarum suntik. Ada pula penyebab yang melatarbelakangi seseorang mengalami trypanophobia ini adalah mereka sangat takut (trauma) dengan rasa sakit yang ditimbulkan oleh jarum suntik saat dimasukkan ke dalam kulit atau daging.

Dikutip dari Verywellmind, umumnya mereka begitu takutnya terhadap tindakan medis. Hal ini menyebabkan mereka berdebar-debar dan panik ketika menunggu  maupun berpikir tentang tindakan medisnya yang akan mereka terima.

Biasanya kecemasan itu dialami oleh anak-anak. Namun, kenyataannya tidak hanya anak kecil yang mengalami trypanophobia, remaja bahkan orang dewasa dewasa pun dapat mengalami rasa takut terhadap jarum suntik yang berlebih pula.

Selain itu, ada juga penyebab lain mengapa seseorang mengalami penyakit ini karena faktor keturunan. Ilmuwan memperkirakan sekitar 80 persen orang dewasa yang mengidap kondisi fobia jarum suntik ini memiliki anak yang juga mengidap trypanophobia pula. Para penderita trypanophobia memungkinkan tidak hanya terjadi pada satu orang saja. Tetapi bisa juga ditularkan kepada keluarga ataupun sanak saudaranya.

Bagaimana mengatasi trypanophobia?

1. Bawa pendamping jika diperbolehkan. Anak-anak selalu didampingi oleh wali yang sudah dewasa. Tetapi bagi orang dewasa yang takut jarum suntik, memegang tangan teman atau anggota keluarga atau mendengar suara orang tersebut dapat memberikan efek menenangkan.

2. Gunakan pengalih perhatian. Tonton video yang menarik, fokus mendengarkan lagu yang disukai, atau jauhkan pandangan.

Pikirkan hal-hal baik tentang vaksinasi. Setelah vaksinasi COVID-19, Anda dapat memeluk keluarga atau merencanakan liburan yang sudah lama tertunda.

3. Beri tahu perawat atau dokter tentang ketakutan Anda. Beri tahu orang yang memberi suntikan atau pengambilan darah Anda bergumul dengan hal ini dan minta mereka untuk menggunakan trik yang telah dicoba dan diuji masing-masing untuk membantu melewatinya.

Dapatkah Anda diberi obat penghilang rasa sakit? Tanyakan kepada perawat apakah Anda mungkin diberi sesuatu yang mirip dengan novokain atau semprotan beku untuk kulit mati rasa sebelum jarum ditusuk.

4. Jangan melihat. Alihkan pandangan. Melihat akan membuat Anda ngeri. Anda akan melenturkan otot sebagai reaksi dan memperburuk keadaan.

5. Tenang, rileks. Coba bernapas dalam atau teknik relaksasi lain yang dapat dipraktikkan sebelum ditusuk jarum.

6. Jangan mengendurkan otot tempat suntikan akan diberikan. Beberapa suntikan seperti vaksin untuk melawan tetanus atau Covid-19 diberikan di dalam otot. Merileksasikan otot akan menjadi pengalaman yang tidak terlalu menyakitkan.

7. Duduk sebentar atau berbaring sebelum disuntik, terutama jika memiliki kecenderungan atau riwayat pingsan atau pusing di masa lalu.

8. Carilah bantuan konselor yang akan mencoba mendengarkan dan memberi tips untuk mengatasi fobia jarum suntik, atau mengarahkan ke dokter spesialis kesehatan jiwa jika diperlukan.

PRIMANDA ANDI AKBAR 

 

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus