Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Kesehatan

Gagap Bukan Lelucon, Bisa Jadi Menderita Tourette Syndrome

Kemampuan berbicara yang tersekat-sekat jadi ciri-ciri kondisi gagap. Bukan hany akrena gugup, bisa jdai menderita tourette syndrome.

8 Juni 2021 | 16.05 WIB

ilustrasi bau mulut (pixabay.com)
Perbesar
ilustrasi bau mulut (pixabay.com)

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Kemampuan berbicara yang tersekat-sekat jadi ciri-ciri kondisi gagap. Kondisi gagap muncul diidentifikasikan akibat beberapa faktor, secara umum grogi bisa memicu seseorang jadi gagap dan kondisi penyakit tertentu seperti tourette syndrome.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

Walaupun tourette syndrome identik dengan tik, ternyata gagap juga termasuk pada perilaku pederita Tourette yakni Vocal tics. Vocal tics ditandai dengan membuat suara yang berulang. Ada beberapa contoh perilaku gagap vocal tics seperti mengulang perkataan sendiri (palilalia), mengulang perkataan orang lain (echophenomena), mengucapkan kata-kata kasar dan vulgar (koprolalia). Walaupun simple vocal tics seperti tampak mengulang, namun pada dasar pengulangan yang dilakukan penderita Tourettet dengan kegagapan atau disebut bloking speak

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Syndrom Tourettet akan muncul sebelum usia 18 tahun, sebab dari itu sangat sulit untuk mengidentifikasi manakah kondisi Tourette atau bukan. Beberapa kondisi usia anak juga alami gagap karena proses belajar.

Selanjutnya, ada kriteria diagnostik Tic’s DSM-IV yang dapat diketahui bahwa  tics motorik dan vokalis dapat terjadi satu atau beberapa kali selama kondisi  sakit, dan terjadinya tidak selalu dalam waktu yang bersamaan. Wujud perilaku tic ini bisa berubah menjadi mendadak, berulang, cepat, nonrhythmic.

Relatifitas terjadinya tic bisa terjadi beberapa kali dalam sehari, terkadang menjadi setiap hari atau sesekali terjadi dalam rentan waktu lebih dari setahun. Gangguan tic tidak disebabkan oleh efek fisiologis langsung dari suatu zat seperti stumulan atau kondisi medis umum.

Gagap yang terjadi pada penderita Tourette merupakan dorongan alami dari tubuhnya. Adapun hal yang bisa dilakukan untuk membantu penderita Tourettete seperti berikut

  1. Psikoterapi

Pengobatan ini terapis dalam sesi psikoterapi menggunakan metode bantuan seperti hipnosis, meditasi, serta teknik pernapasan atau relaksasi. Bagi penderita tourettete syndrome sendiri psikoterapinya adalah terapi perilaku kognitif. Terapi ini bertujuan untuk melatih kesadaran pasien akan sekitar dan melatih kontrol gerakan,

2. Deep Brain Stimulation 

Pengobatan ini sering menjadi pilihan akhir jika tic yang diderita sudah tidak dapat terkontrol. Pengobtan DBS ini menggunakan penanaman implan elektroda ke dalam otak pasien, untuk merangsang reaksi otak.

3. Obat-obatan

Gagap karena tourette syndrome akan begtu parah ticnya jika penderita merasakan gelisah, stres. Maka untuk membantu meringankan tic sementara, penderita Tourettete diberikan dokter obat-obatan antipsikotik, seperti risperidone, fluphenazine, dan haloperidol.

TIKA AYU

 

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus