Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Jaket kawat bisa dian-daikan lokomotif yang menyeret gerbong kereta gigi. Olehnya, rombongan gigi yang ”berantakan” digerakkan menuju posisi yang lebih teratur sesuai dengan rel yang telah dirancang dokter gigi. Sebagian gigi dimundurkan, sebagian dimajukan, sedangkan gigi yang lain digeser ke samping kiri atau kanan.
Namun, jaket kawat tak beraksi secepat lokomotif kereta. Seperti diungkapkan Nia Ismaniati Noerhadi, ahli ortodonti dari Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Indonesia, seluruh pergerakan geligi mesti berlangsung bertahap, perlahan, dan terukur dengan teliti. Dibutuhkan dua sampai tiga tahun terapi kawat untuk mencapai komposisi gigi yang ideal.
Usia pasien juga memengaruhi efektivitas kawat. Anak-anak, yang gigi susunya belum total digantikan oleh gigi tetap, cukup ideal menjalani terapi jaket kawat. ”Makin tua usia pasien, kian rumit proses yang harus dijalani,” kata Nia.
Berikut ini beberapa kondisi gigi yang memerlukan jaket kawat, yang dirangkum dari berbagai sumber:
Berjejal
Gigi tumbuh tumpang-tindih karena rahang yang sempit atau ukuran geligi yang ekstrabesar. Kondisi ini memicu penumpukan sisa makanan dan bakteri di sela geligi. Akibatnya, timbul plak, karang gigi, pengeroposan email, gigi tanggal mendadak, juga radang gusi.
Renggang
Ada ruang kosong di antara gigi. Bisa jadi karena dari sononya geligi sudah tersusun renggang dan berukuran kecil. Bisa juga karena salah satu gigi pernah dicabut karena berlubang dan tidak dipasang gigi palsu—seperti yang dialami Titi Dwi Jayati. Jika dibiarkan, ruangan antargigi melebar, struktur gigi lainnya bergerak ke kiri-kanan, dan jaringan saraf yang terletak di sekitar akar gigi terganggu.
Tonggos
Rahang atas maju ke depan. Selain faktor keturunan, kebiasaan mengisap jempol tangan saat kecil bisa menjadi salah satu faktor pemicu tonggos. Pada kondisi ini, gigi rahang atas dan rahang bawah tidak bisa bertemu dengan sempurna. Walhasil, proses pengunyahan makanan tidak optimal.
Cameh, Cangik
Rahang bawah maju ke depan melebihi rahang atas. Kondisi ini antara lain muncul karena kelainan perkembangan tulang kepala. Selain kawat gigi, pasien disarankan melakukan terapi dengan peralatan yang disebut head gear. Alat yang sepintas mirip helm ini berfungsi memperbaiki posisi tulang kepala, termasuk rahang. Head gear disarankan dipakai sekitar 14 jam sehari atau berdasar pertimbangan dokter.
Gigitan Tak Sempurna
Termasuk dalam kategori ini adalah gigitan yang kelewat dalam (deep bite) dan gigitan terbuka (open bite). Kondisi ini muncul karena susunan, jarak, dan ukuran gigi tak normal sehingga membuat gigi atas dan bawah ketika bertemu tidak mengatup optimal. Gigi pun kerap menabrak gusi atau langit-langit sehingga timbul kerusakan jaringan.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo