Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Palembang - Makanan khas Palembang, Sumatera Selatan, pempek semakin dikenal, baik di pasar kuliner lokal maupun nasional. Gubernur Sumsel Herman Deru mengatakan prestasi tersebut harus terus ditingkatkan hingga semakin dikenal hingga ke mancanegara.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Menurut Herman, agar semakin cepat mendunia, pempek khas Palembang harus menjadi makanan yang universal. "Pempek harus menjadi makanan universal dulu sama seperti bakso yang disukai semua usia dan semua musim mau musim dingin musim panas orang jual bakso," kata dia, Rabu, 13 Januari 2022.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Di sela-sela perayaan hari jadi ke-4 Asosiasi Pengusaha Pempek (ASPPEK) Kota Palembang, Herman mengatakan produksi pempek cukup banyak di Palembang mencapai 11 ton perhari. Dari jumlah itu, pempek dipasarkan di dalam kota dan ke luar kota hingga keluar negeri.
Herman berharap makanan dengan bahan dasar tepung sagu dan ikan ini sebisa mungkin jangan hanya dinikmati oleh keturunan atau keluarga orang Sumsel saja, tapi semua kalangan. "Artinya citarasa cukanya bisa menyesuaikan dengan selera orang Jawa atau orang Sulawesi," kata dia.
Sementara itu, Kiki, pemilik usaha pempek mengatakan saat ini yang menjadi pilihan utama penikmat kuliner bila datang ke kios miliknya adalah pempek telur kecil, pempek kapal selam, pempek adaan, pempek tunu, lenggang, pempek isi tahu dan pepaya muda (pistel). Selain itu, pelanggannya banyak yang memesan tekwan, model tahun maupun model gendum.
"Untuk oleh-oleh biasanya pempek lenjer panjang sama kapal selam," kata Kiki.
Selain perayaan HUT ASPPEK, kegiatan yang sekaligus sosialisasi sertifikasi halal dan izin edar kepada pelaku usaha kuliner Palembang, termasuk pempek, diharapkan Herman dapat memberikan motivasi kepada pelaku UMKM yang ada di Sumatera Selatan untuk lebih kreatif dan inovatif sehingga mampu bersaing perekonomian sekarang ini di tengah pandemi dan era globalisasi.