Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Kesehatan

Gusar Melihat Kantong Mata, Bisa Jadi Itu Asma Kulit

DA atau asma kulit bersifat kronis dan tak menular. Selain kulit kering, munculnya kantong mata bisa menjadi tanda.

14 Agustus 2019 | 21.56 WIB

FPC. Kantong Mata. shutterstock.com
Perbesar
FPC. Kantong Mata. shutterstock.com

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

TEMPO.CO, Jakarta - Mata yang terlihat sembab dan berkantong memang mengganggu penampilan. Tapi. lipatan seputar mata terkadang bukan semata kantong mata dan bisa saja meninggalkan bekas. Begitu kata spesialis kulit dan kelamin dr. Ronny Handoko, SpKK.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

"Lipatan seputar mata disalahartikan kantong mata. Itu bisa otot matanya besar sehingga tampak seperti kantong," ujarnya.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x600

Lipatan ini bisa menjadi pertanda dermatitis atopik (DA), penyakit yang umumnya terjadi saat bayi hingga seseorang memasuki masa lansia. Untuk membedakan lipatan itu otot atau kantong mata, Anda bisa coba melihat ke atas dan ke bawah. Jika lipatan itu ikut berpindah seiring pandangan, berarti otot mata. Hal sebaliknya terjadi jika itu kantong mata.

DA atau asma kulit bersifat kronis dan tak menular. Gejala utama penyakit ini antara lain kulit gatal, kulit kering hingga pecah-pecah, ruam kemerahan, dan kulit bisa menebal. Masalah yang biasa ditimbulkan biasanya menyangkut estetis.

Biasanya ada lokasi tertentu penyakit ini. Pada anak biasanya pada wajah, sikut, kulit kepala. Pada dewasa umumnya terletak di lipatan siku, lipatan lutut, leher, seputar mata dan bibir. Pada lansia, terkadang muncul gejala tambahan seperti lingkaran gelap di sekitar mata, bintik kasar di lengan dan paha, warna hitam pada lengan dan garis telapak tangan dan kaki yang berlebih.

Ada beragam faktor yang bisa mencetuskan DA, seperti cuaca terlalu panas atau dingin, perubahan cuaca, debu, daya tahan tubuh turun, stres, gigitan serangga dan riwayat keluarga pernah menderita DA. Penderita DA bisa kembali pada kondisi normal jika penyakitnya itu mendapatkan penanganan tepat dari ahli kesehatan.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus