Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
TEMPO.CO, Jakarta - Hanbok merupakan pakaian tradisional khas Korea yang masih eksis sampai hari ini. Dalam masyarakat modren pakaian ini kerap digunakan dalam upacara-ucapara tertentu, acara resmi, hari peringatan, hari perayaan dan lain-lain. Diketahui hanbok sudah ada sejak 37-668 M, hal ini diketahui melalui penemuan catatan sejarah berbentuk mural yang dilukis pada priode masa Kerajaan Goguryeo sekitar 37-668 M.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Desain hanbok terdiri dari dua bagian, pakaian atas dan bawah. Pakaian atas disebut jeogori, semacam jaket blus bolero yang dikenakan pria dan wanita. Sedang untuk bagian bawah, wanita mengenakan chima, rok full-blown yang mencapai pergelangan kaki, dan pria mengenakan baji, celana panjang yang lapang. Di atas pakaian dasar ini berbagai macam aksesoris dapat dikenakan sesuai acara dan musim berbeda.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Dikutip theculturetrip.com desain hanbok ditujukan untuk memudahkan pergerakan pemakainya. Desain pakaian juga dipengaruhi kesukaan orang Korea akan gender, keinginan perlindungan, berkah supernatural dan pakaian bergaya konfusianisme. Desain umum hanbok juga dikatakan sebagai penggambaran filosofis atap rumah tradisional Korea dan sebagai penggambaran kelembutan dan keagungan estetika tradisi Korea.
Hanbok tradisional memiliki warna-waran cerah sesuai dengan elemen teori yin dan yang: terdiri dari putih (logam), merah (api), nila (kayu), hitam (air), kuning (tanah). Berikut penjelasan makna-makna warna pada hanbok yang dilansir dari I-Gen Beyond Borders:
- Warna Putih
Hanbok berwarna putih melambangkan kesucian dan kemurnian jiwa. Hanbok berwana putih kerap digunakan masyarakat luas Korea tanpa memandang status atau kedudukan pemakainya.
- Warna Merah
Hanbok merah melambangkan nasib baik dan keberuntungan, biasanya digunakan wanita yang akan melangsungkan pernikahan sebagai simbol pengharapan akan nasib baik dan perolehan kekayaan.
- Warna Nila
Warna nila pada hanbok melambangkan ketetapan. Warna nila biasanya digunakan untuk rok wanita di pengadilan dan jubah resmi pegawai pengadilan.
- Warna Hitam
Warna hitam pada hanbok melambangkan ketidakterbatasan sumber penghidupan dari sang pencipta. Warna ini kerap digunakan sebagai warna topi pakaian pria dan menjadi warna dasar hanbok wanita saat upacara kematian.
- Warna Kuning
Warna kuning pada pakaian tradisional hanbok melambangkan pusat alam semesta. Warna ini konon hanya boleh digunakan kalangan keluarga kerajaan, sementara kalangan rakyat biasa dilarang menggunakan hanbok berwarna kuning.
DELFI ANA HARAHAP