Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Gaya Hidup

Hari Batik Nasional, Kiat Memilih Batik Asli sampai Kaki Bersih

Bau lilin, jadi salah satu ciri batik asli, Jangan salah menggunakannya, perhatikan kebersihan kaki

2 Oktober 2017 | 10.07 WIB

Batik Virtual
Perbesar
Batik Virtual

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Bagi orang awam memilih batik pasti membingungkan. Bukan apa-apa, tapi pesona motif dan warnanya memang sering membuat konsumen sulit memilih, karena semuanya memukau.

Terpenting, pilihlah batik asli, yaitu yang menggunakan teknik cap atau tulis, bukan yang disablon. Batik Asli menggunakan lilin panas. Jadi cium dulu kainnya jika ada bau lilin yang digunakan oleh para pengrajin sebagai pelindung warna batik, maka batik bisa dipastikan asli.

Batik asli juga bisa dilihat dari kainnya, jika dibolak balik akan terlihat motif yang sama, bukan putih di salah satu sisinya. Motif pada batik asli pun seringkali tidak sama persis satu sama lain. Kadang ada warna yang keluar dari motif gambar, bisa dimaklumi, karena ini dibuat oleh tangan .

Baca juga:
Hari Batik Nasional: Pakai Batik, Ada Promo Menunggu
Hari Batik, 4 Keistimewaan Batik Kudus dari Denny Wirawan
Mau Touring dengan Moge? Intip Dulu 5 Triknya

Lebih lanjut pengamat gaya Isyanti Tunggadewi, menyebutkan selain batik tulis dan cap, kini juga sedang digemari batik print karena harganya murah meriah. “Kalau memilih batik print, sebaiknya pilih bahan katun, bukan yang silky, rayon atau polyester,” katanya yang dihubungi Tempo, Minggu 1 Oktober 2017.

Motif yang klasik seperti parang, kawung, burung, masih menjadi favorit para pecinta batik. Begitu juga dengan warna soganan yang didominasi warna natural. “Tapi untuk yang gemar tampil lebih cerah bisa memilih batik pesisir yang khas berwarna terang tapi dengan motif tetap klasik,” ujarnya.

Para pria bisa memilih fashion batik dengan kemeja tangan pendek atau panjang, dengan kerah tinggi seperti model baju koko. Dipadu padankan dengan celana jeans atau celana resmi lainnya bisa saja. Bahkan dengan sarung pun. “Sekarang ini pakem berbusana sudah tidak seperti dulu yang serba teratur, kini semua sah saja, asal pas dan nyaman,” kata Isyanti.

Bahkan, pada pria, fashion batik pun pun kini bisa ditambah asesoris seperti syal, rompi dan lainnya. “Kecuali para pria yang konservatif, biasanya mereka polos saja dengan kemeja batiknya,” ujarnya menjelaskan

Sebagai pelengkap baju batik, Isyanti menyarankan agar menggunakan alas kaki model tertutup depannya. “Dengan model sepatu tertutup di depan, penampilan akan terlihat lebih bagus. Untuk acara santai, bisa saja menggunakan sandal model terompah. Tapi kebersihan kaki harus diperhatikan,” katanya.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus