Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Masih dalam rangka Hari Kesehatan Mental Sedunia setiap 10 Oktober, pakar menyebut kecemasan kini semakin umum menyerang anak muda berumur 20-an tahun. Menurut laporan Asosiasi Psikologi Amerika, kegelisahan dan stres paling banyak dialami yang berusia 18-33 tahun. Dalam skala 1-10, gangguan mental di usia tersebut adalah 5,4.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Menurut laporan, sebanyak 39 persen dari anak-anak muda yang mengalami kecemasan mengaku tingkat stres naik dalam beberapa tahun terakhir. Sejak 2016, tren mulai berubah. Kebanyakan orang yang mengalami masalah psikologis justru yang berumur 40-59 tahun. Namun, kegelisahan tetap menjadi masalah umum di kalangan orang muda dan hal itu tak boleh dianggap enteng karena bisa mempengaruhi kesehatan secara umum. Penyebab kegelisahan pun beragam dan terbanyak pada yang berumur 20-an tahun, seperti yang diberikan India Times berikut.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Pengangguran
Pekerjaan belum tetap dan keuangan tidak stabil. Hal ini banyak dialami oleh yang berusia 20-an. Selain itu, pada usia tersebut banyak pula yang tidak memiliki tabungan cukup sehingga bikin tambah stres.
Pengaruh media sosial
TikTok, Facebook, Instagram, Twitter, dan lainnya telah menyita banyak waktu dan pikiran di kalangan orang muda, kadang dijadikan alat pembanding dengan kehidupan orang lain dan hal itu sudah pasti tidak baik, terutama untuk jangka panjang.
Harapan tak tercapai
Ketika anak-anak dibesarkan, orang tua berharap kelak mereka bisa menjadi orang penting dan piawai dalam berbagai hal. Kenyataannya, setelah dewasa hidup lebih keras dari yang dibayangkan. Mereka gagal mencapai apa yang diharapkan dan kebanyakan juga tak terbiasa hidup susah.
Gaya hidup tak sehat
Kebanyakan anak muda tak peduli dengan gaya hidup tak sehat, seperti bergadang, berpesta sepanjang malam, dan menyantap makanan tak sehat. Padahal, gaya hidup seperti itu sangat merusak dan bisa menambah stres.
Anggap enteng kesehatan mental
Banyak negara yang masyarakatnya tidak menganggap masalah mental sebagai sesuatu yang serius. Bila ada yang tidak beres, ia berobat ke dokter umum dan hanya fisiknya yang diobati. Padahal, tak jarang penyakit fisik akibat mental yang tak sehat. Itulah sebabnya banyak kasus kecemasan tidak terdiagnosis. Kita harus mengajarkan pada generasi muda kesehatan mental harus mendapat perawatan yang sama dengan fisik.