Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Gaya Hidup

Hari Koki Internasional, Tahu Aturan Sarung Tangan dan Masker?

Hari Koki Internasional, momen yang tepat untuk ingatkan keamanan dan kebersihan pengolahan makanan.

20 Oktober 2017 | 18.07 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Menjadi koki atau chef juga perlu memperhatikan beberapa hal. Chef Stefu Santoso dari Association of Cullinary Professionals Indonesia (ACPI) mengatakan seorang koki perlu memperhatikan keamanan makanan atau food safety. Gunanya agar keselamatan masyarakat tak terancam. “Yang buat saya khawatir setiap masak adalah keselamatan orang yang makan. Itu jadi beban,” kata Stefu usai konferensi pers dalam rangka memperingati International Chefs Day 2017 di Modena Experience Center, Kuningan, Jakarta Selatan, Jumat, 20 Oktober 2017.

Menurut Stefu, salah satu cara menjaga keamanan makanan adalah ingat pada kebersihan. Sebelum memasak, koki perlu mencuci tangan dengan sabun yang mengandung desinfektan dan air hangat. Sebab, bakteri di tangan akan mati bila membilas tangan dengan sabun desinfektan selama kurang lebih 20 detik. Baca: Hari Koki Internasional, Intip Perayaannya

Selain itu, penggunaan sarung tangan yang tak diganti adalah perilaku yang salah. Satu sarung tangan hanya boleh digunakan untuk satu jenis makanan. Misalnya, setelah memegang buah, koki tak bisa mengambil ikan dengan sarung tangan yang sama.

Untuk menyentuh pintu atau barang lainnya pun harus melepas sarung tangan terlebih dahulu. Hal itu agar menghindari bakteri yang menempel di sarung tangan masuk ke makanan atau dikenal dengan istilah cross contamination. Koki juga harus bisa menerka kapan waktu yang tepat mengenakan sarung tangan. Stefu berpendapat, sarung tangan sebaiknya digunakan ketika menyentuh makanan yang siap disajikan.

“Memotong wortel mentah misalnya, tak ada gunanya mengenakan sarung tangan karena setelahnya akan dimasak. Tapi kalau mengaduk salad harus pakai sarung tangan karena setelahnya langsung dimakan supaya tidak terjadi cross contamination,” jelas Stefu.

Penggunaan masker pun, kata Stefu, penting ketika koki sedang flu. Namun, masker bukan menjadi perhatian utama. Masker yang terkena asap terlalu lama juga dapat memunculkan bakteri. Baca: Menaikkan Harkat Koki Kue

Stefu menjelaskan, seorang koki penting memiliki pengetahuan dasar ihwal food safety dan kebersihan. Atau setidaknya penting diketahui oleh pemilik rumah makan agar keamanan dan kebersihan makanan terjaga dan tak mengancam keselamatan konsumen. Sebab, Indonesia belum memiliki sertifikasi rumah makan. “Kita harus hati-hati pilih restoran atau tempat makan,” ujar Stefu.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Lebih dari itu, kerja sama antar koki pun perlu dibangun. Mental dan mood koki yang baik akan menghasilkan makanan yang baik juga.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

LANI DIANA

Lani Diana

Lani Diana

Menjadi wartawan Tempo sejak 2017 dan meliput isu perkotaan hingga kriminalitas. Alumni Universitas Multimedia Nusantara (UMN) bidang jurnalistik. Mengikuti program Executive Leadership Program yang diselenggarakan Asian American Journalists Association (AAJA) Asia pada 2023.

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus