Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Gaya Hidup

Hari Valentine Identik dengan Cokelat, Begini Sejarahnya

Cokelat biasanya menjadi barang paling umum saat Hari Valentine untuk menunjukkan rasa kasih sayang mereka. Bagaimana sejarahnya?

14 Februari 2019 | 14.10 WIB

Ilustrasi cokelat (pixabay.com)
Perbesar
Ilustrasi cokelat (pixabay.com)

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

TEMPO.CO, Jakarta - Memberi dan menerima cokelat telah menjadi salah satu cara paling umum dan populer bagi pasangan untuk merayakan Hari Kasih Sayang alias Hari Valentine. Menurut History.com, tercatat sebanyak 58 juta pon cokelat dibeli selama hari menjelang Valentine. Memang banyak dari Anda yang menyukai cokelat dan tidak masalah untuk menerima cokelat. Namun, pernahkah Anda terpikir kenapa ketika Hari Valentine, cokelat seolah menjadi hal yang wajib? Apa kaitannya?

Baca: Bukan Hal Romantis, Ini Kegiatan Hari Valentine Maxime - Prilly

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

Ternyata, hubungan pertama yang tercatat antara cokelat dan hari kasih sayang terjadi pada suku Aztec. Menurut The New York Times, kaisar terkenal Montezuma dikabarkan menggunakan biji kakao, seperti M&Ms, untuk memicu suasana pertemuan romantisnya.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x600

Cokelat mengandung triptofan dan phenylethylamine, yaitu dua bahan kimia yang mempengaruhi pusat kesenangan dan penghargaan di otak. Kebanyakan ilmuwan setuju bahwa dalam kandungan cokelat, jumlah takaran dua bahan kimia ini terlalu sedikit untuk memiliki efek yang ditandai dengan sebuah hasrat.

ilustrasi valentine mawar merah (pixabay.com)

Dalam era Ratu Victoria di Inggris, masyarakat masih mempertahankan hubungan antara cokelat, cinta, dan rayuan terkait romantisme. Menurut The Independent, seorang pengamat abad ke-19 mengamati bahwa hampir secara naluriah pria menginterpretasikan cokelat sebagai jalan menuju hati seseorang.

Hal ini juga memberi pria kesempatan untuk menunjukkan rasa dan kemampuan mereka saat memilih kotak "yang tepat" untuk wanita tertentu yang mereka coba rayu. Selain itu, saat perkembangan zaman terus memperkuat hubungan antara cokelat dan cinta, The Independent juga mencatat sempat muncul peringatan etika terhadap wanita agar tidak menerima sekotak cokelat dari seseorang yang tidak mereka temui.

Baca: Belanja Online di Hari Valentine, Perhatikan Tips Ini

Meskipun hubungan antara cokelat dan cinta belum didukung oleh penelitian, tapi manfaat kesehatan dari dark chocolate adalah nyata dan benar. Secara budaya, cokelat selalu tetap di didentikkan sebagai bentuk untuk menunjukkan sisi romantis seseorang dalam menyambut Hari Valentine.

SARAH ERVINA DARA SIYAHAILATUA | HISTORY | THENEWYORKTIMES | THEINDEPENDENT

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus