Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
TEMPO.CO, Jakarta - Komposisi bahan dalam hand sanitizer hampir didomininasi bahan yang mudah terbakar, seperti Etanol 90 persen, Gliserol 98 persen, Hidrogen piroksida sehingga perlu kehati-hatian dalam penggunaanya, menurut Ketua Tim Pakar Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Profesor Wiku Adisasmito.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Jeany Pangestuti, apoteker alumnus Fakultas Farmasi Universitas Indonesia atau UI menerangkan lebih lanjut, kemungkinan terjadinya kebakaran disebabkan hand sanitizer apabila meletakkan hand sanitizer dekat dengan sumber api, misalkan pemantik api
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
“Kebakaran akibat hand sanitizer hanya bisa terjadi jika berdekatan dengan pemantik api, bersentuhan dengan api atau suhu mencapai 63 derajat fahrenheit,” ujarnya kepada Tempo.co.
Pada suatu kasus kebakaran akibat hand sanitizer sangat minim, jika peletakan dan penggunaannya tidak sembarangan. Sebab, kandungan alkohol pada hand sanitizer adalah zat yg mudah menguap saat dipakai di kulit, jadi jangan khawatir terbakar setelah diaplikasikan. Tapi perlu diingat jika beraktivitas dekat dengan sumber api, jangan gunakan hand sanitizer.
“Hati-hati terhadap kandungan bahan yang mudah terbakar, terutama terhadap orang yang merokok atau bekerja di dapur," ujar Wiku
Karena membawa hand sanitizer kemana pun pergi dan meletakkannya di mobil salah satunya, perlu diperhatikan tempat peletakannya, apalagi mobil dalam suhu yang panas, udara terperangkap di kabin tidak ada sirkulasi udara karena jendela ditutup, jangan taruh hand sanitizer di dasbor kendaran pula.
“Jika ada masalah kelistrikan pada mobil memicu kebakaran karena adanya alkohol, letakkan (hand sanitizer) di tempat yg terlindung dari panas,” kata Jeany
Menurutnya, penilitian pemadam kebakaran di Amerika Serikat, mobil yang terpapar matahari dengan suhu maksimalnya mencapai 204 derajat celcius, dan hand sanitizer yang terkena paparan panas lebih dari 24 derajat celcius mengubah kerja hand sanitizer jadi kurang efektif.
“Jika disimpan lama di mobil kemampuan hand sanitizer membunuh kuman menjadi berkurang karena suhu penyimpanan yang baik maksimum 24 derajat celcius atau dalam suhu kamar. Simpan di tempat penyimpanan yang terlindung, seperti dalam tas, atau kotak tertentu” kata Jeany.
TIKA AYU