Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Paracetamol adalah obat penghilang rasa sakit yang umum digunakan untuk mengobati rasa sakit, nyeri, dan menurunkan suhu tinggi. Dikutip dari nhs.uk, paracetamol juga diperjualbelikan di apotek atau toko obat lain. Biasanya, paracetamol digunakan dalam berbagai obat pilek dan flu.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Saat mengonsumsi paracetamol, seseorang penting untuk mengetahui dosis yang tepat. Orang dewasa dan anak-anak berusia 16 tahun ke atas disarankan untuk mengonsumsi 1-2 tablet setiap 4-6 jam sesuai kebutuhan. Hindari mengonsumsi paracetamol lebih dari 8 tablet dalam 24 jam. Sementara itu, anak-anak berusia 12-15 tahun mengonsumsi 1 tablet setiap 4-6 jam sesuai kebutuhan serta hindari menggunakannya lebih dari 4 tablet dalam 24 jam.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Paracetamol tidak dapat dikonsumsi bersamaan dengan minum kopi. Dosis paracetamol yang diminum berlebihan dengan kafein dapat memunculkan efek samping, seperti insomnia, gelisah, cemas, sakit kepala, sakit perut, jantung berdebar, dan gugup. Asupan kopi yang berlebihan dengan paracetamol juga dapat membuat tegang dan mudah tersinggung.
Mengacu hpra.ie, mengonsumsi terlalu banyak parcaetamol dapat menyebabkan kerusakan serius pada hati. Seseorang harus menggunakan paracetamol dosis efektif terendah untuk meredakan gejala penyakit. Bahkan, seseorang lanjut usia dengan riwayat penyakit berbahaya yang minum kopi dengan paracetamol dapat menyebabkan kematian. Bahaya paracetamol berasal dari enzim beracun yang dibuat ketika obat tersebut dipecah oleh hati.
Para ilmuwan Amerika Serikat menciptakan enzim beracun tersebut secara artifisial menggunakan bakteri rekayasa genetika. Setelah itu, ilmuwan ini menambahkan kafein ke dalam campuran enzim dan paracetamol. Ilmuwan menemukan bahwa tingkat toksin berbahaya meningkat tiga kali lipat ketika kafein hadir.
Dilansir standard.co.uk, Sidney Nelson, peneliti dari University of Washington di Seattle mengungkapkan, “Orang-orang harus diberi tahu tentang interaksi yang berpotensi berbahaya ini. Intinya adalah Anda tidak harus berhenti mengonsumsi paracetamol atau produk kafein, tetapi perlu memantau asupan Anda dengan lebih hati-hati saat meminumnya bersama, terutama jika Anda minum alkohol.”
Lebih lanjut, Nelson mengungkapkan bahwa orang normal akan menderita efek buruk, jika minum 20-30 cangkir kopi kental sehari sambil mengonsumsi paracetamol. Namun, beberapa orang akan lebih rentan ketika menggabungkan paracetamol dengan kopi saat bersamaan.
Penggunaan paracetamol dalam jangka panjang juga dapat meningkatkan risiko gagal ginjal dan membuat orang lebih rentan terserang tekanan darah tinggi dan stroke. Bahkan, parasetamol yang dikonsumsi dalam dosis besar bersamaan dengan dapat menyebabkan masalah kesehatan.