Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Kesehatan

Ibu Hamil dan Menyusui Vaksin Covid-19, Antibodi Bisa Sampai ke Janin dan Bayi?

Antibodi dari Vaksin Covid-19 yang disuntikkan ke ibu hamil dan menyusui bisa sampai ke janin dan bayi?

18 Agustus 2021 | 22.35 WIB

Seorang ibu hamil disuntik dosis pertama vaksin Covid-19 di RSIA Tambak, Jakarta, Rabu, 18 Agustus 2021. Vaksinasi bagi ibu hamil dan menyusui yang dilakukan sekali dalam sepekanmenggunakan vaksin jenis Sinovac. Petugas pun membatasi jumlah peserta sebanyak 60 orang dalam sehari vaksinasi.Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit pada Dinas Kesehatan DKI Jakarta Dwi Oktavia mengatakan Dinas Kesehatan DKI Jakarta menyasar sekitar 160.000 ibu hamil untuk divaksin Covid-19. Data itu diperoleh berdasarkan rata-rata kehamilan yang dialami warga Jakarta setiap tahun, berdasarkan keputusan dari Kementerian Kesehatan RI, jika ingin divaksin hendaknya usia kandungan di atas 12 minggu atau tiga bulan. TEMPO / Hilman Fathurrahman W
Perbesar
Seorang ibu hamil disuntik dosis pertama vaksin Covid-19 di RSIA Tambak, Jakarta, Rabu, 18 Agustus 2021. Vaksinasi bagi ibu hamil dan menyusui yang dilakukan sekali dalam sepekanmenggunakan vaksin jenis Sinovac. Petugas pun membatasi jumlah peserta sebanyak 60 orang dalam sehari vaksinasi.Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit pada Dinas Kesehatan DKI Jakarta Dwi Oktavia mengatakan Dinas Kesehatan DKI Jakarta menyasar sekitar 160.000 ibu hamil untuk divaksin Covid-19. Data itu diperoleh berdasarkan rata-rata kehamilan yang dialami warga Jakarta setiap tahun, berdasarkan keputusan dari Kementerian Kesehatan RI, jika ingin divaksin hendaknya usia kandungan di atas 12 minggu atau tiga bulan. TEMPO / Hilman Fathurrahman W

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Centers for Disease Control and Prevention (CDC) sudah mengumumkan keamanan vaksin bagi ibu hamil dan menyusui. Menurut data yang telah terkumpul, manfaat vaksin COVID-19 jauh lebih banyak ketimbang potensi risiko yang dapat terjadi. Sejauh ini, belum ada bukti yang menunjukkan bahwa vaksin COVID-19 menimbulkan masalah kesuburan baik bagi pria maupun wanita.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Dilansir dari akun Instagram milik dr. Adam Prabata, penelitian terbaru menunjukkan antibodi karena vaksin COVID-19 jenis Pfizer dan Moderna yang terdeteksi pada air susu ibu (ASI). Kadar antibodi pada ASI ibu menyusui terdeteksi setelah 7 hari penyuntikan dosis pertama dan semakin meningkat pada 2-6 minggu setelahnya.  

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x600

Selain pada ASI, antibodi juga terdeteksi pada darah tali pusat yang menghubungkan ibu dengan janin yang dikandungnya. Darah tali pusat milik ibu hamil yang telah divaksinasi dapat dideteksi kadar antibodinya setelah 16 hari suntikan dosis pertama.  

Kemungkinan transfer antibodi vaksin COVID-19 dari ibu ke bayi sebanyak 44 persen pada dosis pertama dan 99% pada dosis kedua.  

Meskipun transfer antibodi sudah dapat dipastikan terjadi, belum diketahui pasti apakah antibodi tersebut dapat melindungi bayi dari COVID-19. Belum ada penelitian yang menunjukkan efektivitas perlindungan antibodi melalui darah tali pusar dan ASI pada bayi. Namun, keberadaan antibodi diduga dapat membantu melindungi bayi dari virus.  

Meskipun penelitian sejauh ini baru mencakup vaksin dengan jenis tertentu, peneliti menduga antibodi serupa akan tetap terdeteksi pada ibu hamil dan menyusui yang sudah divaksinasi.  

Selain vaksin COVID-19 aman bagi ibu hamil dan menyusui, antibodi yang terbentuk dalam tubuh ibu dapat tersalurkan melalui ASI maupun darah tali pusar yang berpotensi membantu melindungi bayi.

 

DINA OKTAFERIA

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus