Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Operasi akan menimbulkan luka yang harus dirawat dengan baik agar tidak menyebabkan infeksi. Karena itu, perlu perawatan khusus. Melansir dari laman Kementerian Kesehatan infeksi luka pasca operasi dapat terjadi dalam masa 30 hari pasca operasi. Infeksi tersebut dapat mengenai kulit atau jaringan subkutan pada daerah bekas insisi atau bisa tembus ke organ tubuh. Infeksi yang tidak diatasi dengan baik akan menyebabakan sejumlah komplikasi. Ada beberapa komplikasi yang dapat terjadi akibat infeksi operasi, seperti nyeri, pembengkakan, memar, hingga penyembuhan luka yang lebih lama. Melansir dari Kemkes.go.id, ada beberapa komplikasi yang dapat terjadi apabila luka mengalami infeksi.
1. Abses
Abses atau kantong nanah dapat terjadi di bawah jaringan kulit yang mengalami luka. Nanah terbentuk karena adanya penumpukan kotoran di area luka. Saat bakteri memasuki kulit tubuh akan merespon dengan mengirim sel darah putih ke area yang terinfeksi bakteri.
Abses dapat menyebapak penderitanya mengalami demam, badan terasa panas dingin, serta terjadinya pembengkakan di bawah kulit. Area ini akan membuat kulit jadi terasa hangat dan nyeri ketika disentuh.
2. Selulitis
Bekas luka operasi yang terinfeksi bakteri juga akan memicu terjadinya selulitis. Selulitis ialah kondisi dimana peradangan terjadi di bawah jaringan kulit yang disebabkan oleh infeksi bakteri Staphylococcus dan Streptococcus. Dilansir dari Siloam Hospitals, selulitis dapat mengakibatkan kulit yang terinfeksi menjadi bengkak, melepuh, berwarna kemerahan, bernanah, menimbulkan bitnik-bintik merah, serta terasa panas apabila disentuh. Lebih parahnya selulitis juga dapat menyebabkan demam hingga pembengkakan kelenjar getah bening.
3. Sepsis
Ketika tidak ditangani dengan cepat, maka bakteri akan menyebar ke seluruh tubuh melalui aliran darah, kondisi ini disebut dengan sepsis. Dilansir dari Siloam Hospitals, pada saat bakteri sudah menyebar sistem umum akan bereaksi secara berlebihan. Penderita sepsis akan mengalami peradangan dan kerusakan jaringan. Ketika sudah berada pada kondisi ini tubuh akan mengalami sejumlah komplikasi serius seperti gangguan napas, kerusakan organ permanen, gangguan peredaran darah, penurunan kesadaran, hingga dapat menyebabkan kematian.
Selain memicu terjadinya komplikasi luka operasi yang tidak dirawat dengan baik, akan menyebabkan bekas luka hipertrofik atau disebut juga keloid. Dilansir dari Siloam Hospitals, kondisi ini terjadi karena adanya jaringan parut yang menebal dan terangkat ke permukaan kulit. Hal tersebut juga akan menyebabkan jaringan ikat berlebih pada bagian dalam luka. Meski tidak begitu berbahaya namun, kondisi ini dapat menyebabkan bekas luka yang dapat mengganggu penampilan.
Dapun beberapa gejala yang menandai terjadinya infeksi pada luka operasi, yaitu dolor, kalor, tumor, rubor dan fungsio laesa.
1. Dolor (nyeri)
Rasa nyeri pada bagian tubuh disertai dengan keluarnay zat-zat tertentu merupakan salah satu gejala terjadinya infeksi pada luka operasi. Rasa nyeri mengisyaratkan bahwa terjadinya gangguan atau seseuatu yang abnormal.
2. Kalor
Ketika mengalami infeksi jaringan yang terluka akan terasa panas. Hal tersebut karena tubuh mengkompensasi aliran darah lebih banyak ke area tersebut untuk mengirim antibody yang berguna untuk melawan antigen penyebab infeksi.
3. Tumor
Pembengkakan akibat infeksi terjadi karena peningkatan permeabilitas dan peningkatan aliran darah.
4. Rubor
Rubor atau kemerahan akan disebabkan oleh peningkatan aliran darah ke daerah yang mengalami infeksi.
5. Fungsio Laesea
Fungsio laesa adalah perubahan fungsi jaringan yang terkena infeksi. Misalnya infeksi yang terjadi di kaki akan menyebabkan kaki tidak dapat difungsikan dengan baik seperti biasanya.
Untuk mencegah terjadinya infeksi luka ada beberapa cara yang dapat Anda lakukan melansir dari laman Kementerian Kesehatan. Pertama, jangan menyentuh bagian luka dengan tangan. Kedua, cuci tangan setelah melakukan perawatan pada luka. Ketiga, perhatika alat-alat perawatan luka harus dalam kondisi steril. Keempat, bersihkan luka menggunakan tekhnik septic dan antiseptic. Setelah luka dibersihkan tutup kembali luka dengan verband.
KEMENKES | SILOAM HOSPITALS
Pilihan Editor: Ini Alasan Konsumsi Ikan Gabus Bisa Sembuhkan Luka Pasca Operasi
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini