Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Liburan Mencegah Jantungan
Ternyata tak sulit mencegah penyakit jantung. Sebuah penelitian yang dilakukan di 52 negara dan melibatkan 29 ribu orang membuktikan hal itu. "Olahraga ringan dan menengah di sela jam kerja serta gerakan santai saat liburan bisa mengurangi risiko sakit jantung," kata Claes Held, profesor di Universitas Uppsala, Swedia, yang juga mengetuai penelitian tersebut, Rabu pekan lalu.
Sebenarnya aktivitas fisik dapat mengurangi risiko sakit jantung bukan hal baru. Hal mutakhir yang dibuktikan oleh penelitian yang dimuat di European Heart Journal itu adalah gerakan apa pun yang kita lakukan saat liburan akan berdampak positif pada jantung. Risiko penyakit jantung semakin berkurang 13 persen jika kita berolahraga ringan dan turun 24 persen jika kita berolahraga serius saat liburan.
Yang menarik adalah temuan lainnya soal serangan jantung. Tiga orang yang terbukti paling berisiko terkena serangan jantung adalah pemilik televisi dan mobil (memiliki keduanya bersamaan). Tidak diketahui kenapa mereka lebih berisiko terkena serangan jantung dibanding mereka yang hanya memiliki salah satunya.
Vitamin D Berbahaya Jika...
Sementara kelompok musik Queen menyanyikan Too Much Love Will Kill You, peneliti di Johns Hopkins University School of Medicine mengatakan too much vitamin D will kill you. Vitamin D memang sangat diperlukan oleh tubuh, termasuk jantung. Namun terlalu banyak mengkonsumsi vitamin D juga bisa merusak jantung. Ujung-ujungnya, ya, serangan jantung yang bisa mematikan.
"Jelas vitamin D penting untuk kesehatan jantung kita," kata Dr Muhammad Amer dari John Hopkins. "Tapi terlalu banyak justru membahayakan." Penelitian yang dipublikasikan di American Journal of Cardiology ini selama lima tahun mempelajari data kesehatan 15 ribu orang.
Para peneliti menemukan, pada orang dengan kadar vitamin D yang normal dalam darah, CRP (c-reaction protein) mereka juga rendah. CRP adalah penanda adanya peradangan jantung. Semakin rendah kadar CRP, semakin kecil risiko terkena peradangan jantung. Salah satu khasiat vitamin D memang menurunkan risiko peradangan itu. Namun, pada orang dengan kadar vitamin D yang tinggi, kadar CRP justru tinggi. Artinya, risiko terkena penyakit jantung juga tinggi.
"Orang yang ingin meminum suplemen vitamin D harus tahu dulu bahwa mereka memang membutuhkannya (karena kekurangan)," kata Amer. "Orang yang tidak membutuhkannya dan meminumnya hanya akan menyebabkan risiko yang tak terlihat. Memang tidak keracunan, tapi tetap berbahaya."
Cinta Sehidup-Semati
Baru-baru ini sebuah penelitian menunjukkan bahwa berkabung yang keterlaluan saat kehilangan orang yang dicintai dapat meningkatkan risiko serangan jantung. Peningkatan risikonya cukup signifikan, 21 kali dibanding saat normal. Berkabung seminggu setelah ditinggalkan, menurut survei terhadap 2.000 orang ini, masih berisiko 6 kali lipat.
"Setidaknya selama sebulan, bahkan lebih, risiko itu tetap tinggi. Tergantung bagaimana penerimaan orang yang ditinggalkan," kata Dr Murray Mittleman, Direktur Cardiovascular Epidemiology Research Unit di Harvard Medical School, Boston, Amerika Serikat. Artinya, duka yang terlalu mendalam dapat membuat kita cepat menyusul orang yang kita cintai.
Stres dan kelelahan dianggap sebagai pemicu kerusakan hati. "Semua ini dapat memicu respons psikologis hingga detak jantung dan tekanan darah meningkat. Perubahan itu juga bisa membuat darah sedikit kental," kata Mittleman dalam jurnal online, Circulation. "Inilah yang menyebabkan terjadinya serangan jantung."
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo