Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Kesehatan

Info Kesehatan

22 Oktober 2007 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Aspirin Cegah Serangan Jantung

Aspirin ternya ta tidak hanya berguna sebagai penangkal sakit kepala. Belum lama ini, sebuah penelitian membeberkan, aspirin ternyata da pat mencegah se rangan jantung. Studi ARRIVE (Aspirin to Reduce Risk of Initial Vascular Events) terhadap 12 ribu res ponden di lima negara menunjukkan asam asetilsalisilat—bahan aktif aspirin—yang diberikan dalam dosis 100 miligram setiap hari berefek positif bagi kesehatan pembuluh darah dan jantung.

Mengutip penelitian tersebut, Ketua Bagian Penerangan dan Penyuluh an Masyarakat Yayasan Jantung Indonesia, Jetty H. Sedyawan, mengatakan aspirin dosis rendah mampu mengurangi risiko serangan jantung pertama sebesar 32 persen dan yang kedua hingga 20 persen. ”Aspirin bekerja dengan cara menghambat proses pembekuan darah,” kata dokter spesialis jantung ini dalam seminar tentang kesehatan jantung di Jakarta awal Oktober lalu.

Tapi Jetty mengingatkan, penggunaan terapi aspirin tersebut harus dilakukan di bawah pe ngawasan dokter. Maklum, walaupun berdosis rendah, aspirin punya efek sam ping meng iritasi lambung, terutama bagi penderita maag.

Obat Berhenti Merokok

Ada kabar gembira bagi Anda yang kesulitan menghentikan kebiasaan merokok. Belum lama ini, perusahaan farmasi dunia Pfizer meluncurkan obat yang bisa membantu usaha Anda. Tablet bernama Varenicline ini bekerja dengan cara mencegah menempelnya nikotin pada reseptor di otak.

Menurut Dr Irawan Rus tandi, Direktur Medis PT Pfizer Indonesia, nikotin yang terhirup bersama asap rokok akan diterima reseptor otak, yang kemudian melepaskan dopamine. ”Zat ini memberikan efek nikmat dan menenangkan,” katanya awal Oktober silam di Jakarta.

Pada saat perokok tidak merokok, kadar dopamine akan menurun sehingga menimbulkan rasa tidak nyaman serta stres. Inilah salah satu alasan kenapa banyak perokok gagal menghentikan kebiasaannya walaupun punya motivasi tinggi.

Selain menghalau nikotin, obat pertama antirokok di dunia ini mampu menstimulasi pelepasan dopamine secara parsial. Sehingga gejala-gejala tak enak, seperti sulit berkonsentrasi, pusing, dan bad mood, yang kerap muncul saat mulai berhenti merokok dapat dikurangi.

Irawan menjelaskan, merokok bukan sekadar kebiasaan buruk, tapi juga punya efek candu yang memerlukan bantuan klinis jangka panjang, seperti halnya kecanduan obat-obatan terlarang. ”Kalau ingin berhenti merokok, sebaiknya datanglah ke dokter untuk mendapat pe nanganan tepat,” katanya. Varenicline sendiri bukanlah obat yang bisa dibeli bebas, melainkan obat dengan resep dokter.

Makan Ikanlah Saat Hamil

Ibu hamil biasanya dilarang makan makanan laut (seafood) karena adanya kekhawatiran akan dampak kandungan merkuri terhadap janin. Bahkan Badan Urusan Makanan dan Obat-obatan Amerika Serikat (FDA) menyarankan ibu hamil hanya mengkonsumsi seafood tak lebih dari sekitar 340 gram setiap minggu.

Anggapan tersebut ternyata sudah out of date. Rekomendasi terbaru National Healthy Mothers, Healthy Babies Coalition, sebuah lembaga swadaya masyarakat yang berfokus pada kesehatan ibu dan anak, menyatakan hal yang sebaliknya. Sekelompok ahli nutrisi dan kesehatan lembaga tersebut justru menyarankan pe rempuan hamil mengkonsumsi sedikitnya 340 gram ikan per minggu. Hal ini baik bagi kesehatan dan pertumbuhan otak janin.

Penelitian membuktikan asam lemak omega-3 yang banyak terdapat di dalam ikan sangat baik bagi pertumbuh an otak janin. ”Yang justru paling bermasalah adalah perempuan hamil yang sama sekali tidak mengkonsumsi ikan,” kata Judy Meehan dari Healthy Babies Coalition, seperti dikutip New York Times, dua pekan lalu. Jika Anda masih khawatir akan kandungan merkuri, jalan tengahnya adalah memilih ikan dengan kadar merkuri rendah, seperti salmon, haring, dan sarden.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus