Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Gaya Hidup

Info Mudik: Manfaat Mengonsumsi Madu saat Sahur di Perjalanan

Madu kaya kandungan senyawa gula sehingga mampu menyediakan kalori yang diperlukan tubuh selama puasa. Termasuk puasa di perjalanan.

28 April 2022 | 09.59 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Ilustrasi madu. Holliejean.com

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta -Madu dikenal sebagai obat dan suplemen yang bagus bagi tubuh. Sejauhmana manfaat mengonsumsinya sebagai bagian dari menu sahur?

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Ibadah puasa di bulan Ramadan wajib dilakukan bagi umat Muslim, mulai dari fajar hingga maghrib.

Meskipun begitu, orang yang berpuasa tetap menjalankan aktivitas sehari-hari, sehingga diperlukan suplemen supaya tubuh tetap bugar dan tidak gampang lemas. Madu adalah contoh yang baik untuk suplemen alami. Apalagi di dalam perjalanan mudik Lebaran yang membutuhkan energi ekstra.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

“Dari perut lebah itu keluar minuman (madu) yang bermacam-macam warnanya, di dalamnya terdapat obat yang menyembuhkan bagi manusia. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda (kebesaran Tuhan) bagi orang-orang yang memikirkan.” (Q.S An-Nahl ayat 69).

Dilansir dari laman aceh.kemenag.go.id, madu bisa dikonsumsi saat sahur maupun berbuka. Madu kaya kandungan senyawa gula (glukosa dan fruktosa) sehingga mampu menyediakan kalori yang diperlukan tubuh selama puasa.

Selanjutnya: Madu adalah pengganti gula yang bagus...


Madu adalah pengganti gula yang bagus. Satu sendok makan madu mengandung sekitar 17 gram karbohidrat. Ini membuatnya baik dikonsumsi saat sahur sebagai penambah stamina selama Ramadan.

“Glukosa dalam madu diserap lebih cepat daripada sumber gula, sehingga memberikan dorongan energi yang cepat,” kata chef spesialis raw-food Ghalia Alul, seperti yang dikutip Tempo dari laman The National News.

Madu juga pilihan yang lebih baik bagi penderita diabetes. Dilansir dari laman Healthline, madu mengandung antioksidan yang bisa membantu melindungi terhadap sindrom metabolik dan diabetes tipe 2.

“Orang harus mencoba mengganti sirup manis dengan madu untuk rasa manis. Bahkan untuk penderita diabetes, madu dalam jumlah kecil dapat mengatur kadar gula darah,” kata Alul.

Para peneliti telah menemukan, asupan madu setiap hari bisa meningkatkan kadar gula darah puasa pada penderita diabetes tipe 2. Meski lebih baik dari gula rafinasi, madu tetap harus dikonsumsi dalam jumlah sedang bagi penderita diabetes.

AMELIA RAHIMA SARI
Baca juga: 5 Asupan Alami Ini Bermanfaat untuk Meredakan Pilek, Flu, Batuk

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus