Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Gaya Hidup

Ini Alasan Kucing Suka Pilih-pilih Makanan

Ternyata, kucing menjadi salah satu hewan peliharaan yang suka pilih-pilih makanan. Begini alasannya.

17 November 2023 | 07.05 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Kucing didorong untuk makan makanan dengan rasio protein terhadap lemak yang disukai. Menurut penelitian dalam jurnal Royal Society Open Science, kucing mengonsumsi makanan dengan persentase sekitar 50 banding 50 dari protein dan lemak.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Ditambah pula, hewan peliharaan dapat menampilkan neophobia. Artinya, kucing tidak mau mencoba makanan yang baru atau berbeda dengan makanan normal mereka sehingga menjadi tampak susah diatur makan. 

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Penelitian sebelumnya telah menemukan bahwa kucing memiliki kebutuhan dan kelemahan makanan yang hampir identik. Kucing dikenal sebagai hypercarnivore. Sebab, kucing telah berevolusi untuk makan makanan yang hampir secara eksklusif daging sebagai lawan dari omnivora, seperti anjing. Di alam liar, makan makanan baru dapat menyebabkan kucing sebagai food neophobia sakit perut atau lebih buruk lagi akiibat fobia terhadap makanan tertentu.

Berdasarkan Livescience, untuk mengeksplorasi faktor-faktor yang memengaruhi pilihan makanan kucing, Hewson-Hughes, ilmuwan peneliti senior di Waltham Center for Pet Nutrition dan rekan-rekannya melakukan serangkaian eksperimen.

Berdasarkan eksperimen tersebut, kucing awalnya memilih makanan berdasarkan preferensi rasa. Namun, setelah “belajar” karena paparan sebelumnya tentang komposisi nutrisi makanan, kucing memilih makanan untuk mencapai keseimbangan target protein dan lemak terlepas dari rasa. 

Menurut Martha Cline, seorang dokter hewan spesialis di Rumah Sakit Hewan Red Bank, kucing mungkin tidak mendapatkan cukup protein dalam makanan, sesuai pedoman Dewan Riset Nasional dan Asosiasi Pejabat Kontrol Pakan Amerika. Kucing dengan diet tinggi protein selama 2 bulan dalam sebuah penelitian mempertahankan massa tubuh tanpa lemak yang sehat. Sementara itu, kucing yang diberi diet sedang dan rendah protein tidak berjalan dengan baik.

Dikutip dari laman petmd, faktor lain yang penting ketika memilih makanan kucing adalah preferensi makanan telah terbentuk ketika masih muda. Apa yang dimakan ibu kucing selama kehamilan dan menyusui ditambah jenis makanan yang terpapar anak kucing pada awal kehidupan berperan besar dalam preferensi. Akibatnya, ketika anak kucing masih muda, penting untuk menawarkan berbagai makanan kucing hanya dalam jumlah kecil pada satu waktu selama beberapa hari. Cara tersebut dilakukan untuk menghindari gangguan saluran pencernaan. 

Selain itu, faktor lain yang membuat kucing pilih-pilih makanan adalah aroma. Makanan kaleng sering disukai karena mengeluarkan bau lebih mudah daripada kering. Suhu juga memainkan peran besar karena makanan dingin tidak mengeluarkan banyak aroma. Jika makanan kaleng disimpan di lemari es, ada baiknya untuk menghangatkannya hingga suhu sekitar 100 derajat Fahrenheit sebelum memberi makan. Tidak hanya aroma, tekstur juga penting untuk kucing karena lebih suka makanan padat dan lembab. Bentuk makanan juga menjadi faktor kucing suka memilih makanan.  

Anatomi kucing juga memengaruhi perilaku makan. Kucing tidak dapat menggiling makanan karena gigi mereka semua runcing tanpa permukaan oklusal (mengunyah) yang rata. Kucing juga tidak bisa menggerakkan rahangnya secara horizontal sehingga membatasi kemampuan untuk mengunyah. Kucing peliharaan kebanyakan menelan makanan kering utuh. Atas dasar tersebut, penting untuk pemilik memperhatikan faktor-faktor yang membuat kucing pilih-pilih makanan. 

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus