Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Gaya Hidup

Ini Bahaya Makan Ayam Tiren

Ayam tiren memiliki kandungan mikroorganisme yang tinggi di atas batas aman untuk dikonsumsi.

26 Januari 2022 | 18.33 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Pemerintah Indonesia melarang peredaran ayam mati kemarin (ayam tiren) atau ayam bangkai karena berbahaya bagi kesehatan. Apa bahayanya?

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Melansir dari laman Prodi Gizi Universitas Darussalam Gontor, Selasa, 2 Februari 2021, ayam tiren memiliki kandungan mikroorganisme yang tinggi di atas batas aman untuk dikonsumsi.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Ini karena darah merupakan media yang baik untuk bakteri berkembang biak. Dalam daging ayam tiren, ditemukan banyaknya pertumbuhan bakteri Salmonella.

Melansir dari skripsi “Kualitas Mikrobiologi Daging Ayam Mati Kemarin ‘Tiren’ dan Ayam Segar Strain Cobb 500 Ditinjau dari Total Plate Count, Salmonella sp. Dan Eschericia coli”, bakteri Salmonella merupakan penyebab infeksi jika masuk ke dalam tubuh manusia dan akan menyebabkan salmonellosis.

Mengutip dari laman bbalitvet.litbang.pertanian.go.id, salmonellosis merupakan penyakit zoonosis yang disebabkan bakteri patogen Salmonella. Penyakit ini menular melalui konsumsi hewan yang terkontaminasi Salmonella, seperti ayam tiren.

Gejala klinis akibat salmonellosis adalah demam yang bisa mencapai 40 derajat Celcius. Selain itu, tubuh terasa lemah, sakit pada bagian perut, dan tidak nafsu makan. Diare dan konstipasi juga bisa terjadi. Terkadang bintik merah juga muncul di permukaan kulit.

Untuk menghindari masalah kesehatan seperti itu, hindarilah makan ayam tiren. Cermati kondisi ayam saat membelinya dan pastikan ayam berada pada kondisi yang segar.

AMELIA RAHIMA SARI

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus