Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Gaya Hidup

Ini Cabai-cabai yang Khas dan Unik dari Indonesia

Di balik rasa yang pedas ada beragam manfaat cabai untuk kesehatan. Manfaati dapat diperoleh karena cabai mengandung berbagai macam nutrisi penting,

20 Januari 2022 | 15.38 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta -Cabai merupakan salah satu bumbu dapur yang tidak bisa dipisahkan dari masakan Indonesia. Di balik rasa yang pedas, ada beragam manfaat cabai untuk kesehatan.

Manfaat ini dapat diperoleh karena cabai mengandung berbagai macam nutrisi penting yang dibutuhkan tubuh. Di Indonesia, ada banyak jenis cabai yang unik dan khas.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Ada beragam nutrisi di dalam cabai yang bermanfaat untuk kesehatan, termasuk protein, karbohidrat, gula, serat, lemak, vitamin A, vitamin B6, vitamin C, zat besi, magnesium, kalium, air dan capsaicin.

Mengutip dari buku "Sehat dengan Rempah dan Bumbu Dapur" karya penulis Made Astawan, ada enam jenis cabai yang umum, di antaranya unik, di Indonesia.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

1. Cabai Rawit

Cabai rawit atau cabai kecil, biasanya digunakan sebagai bahan sambal terutama yang warna merah. Sementara cabai rawit hijau tua, biasanya dipakai untuk makan gorengan. Cabai rawit awalnya berwarna hijau, kemudian berubah menjadi merah ketika sudah matang.

Cabai rawit ceplik, adalah jenis cabai yang biasanya dikonsumsi orang Indonesia. Bentuk cabai ceplik berujung tumpul dan montok. Ada pula cabai jemprit, adalah jenis rawit paling pedas. Cabai rawit jemprit mempunyai bentuk kecil pendek, ujungnya runcing, dan warna hijau gelap.

Namun, ketika sudah matang akan berubah warna jadi merah. Orang Sunda menyebut cabai rawit jemprit sebagai cengek. Orang bisa tersedak, batuk, bersin, atau cegukan kalau kurang hati-hati saat makan cabai ini.

2. Cabai besar

Terdapat dua jenis cabai besar, warna merah dan hijau. Ukurannya jauh lebih besar daripada cabai rawit. Sementara rasanya lebih pedas cabai rawit. Bentuk cabai besar pun beragam, mulai dari ujungnya yang kerucut sampai membulat.

Ciri khas cabai besar terletak pada kulitnya yang tebal. Cabai besar biasanya untuk membuat sambal, dicampur dengan cabai rawit. Cabai besar iris juga menjadi bumbu masakan tumis. Selain itu, cabai ini bisa dijadikan sebagai hiasan alias garnish.

Cabai merah besar sering disebut cabai bali karena umumnya digunakan dalam masakan Bali. Cabai rawit dan cabai merah termasuk kelompok cabai pedas (hot chilli pepper), seperti tertera pada buku masakan Barat.

3. Cabai keriting

Cabai keriting biasanya digunakan sebagai bumbu utama masakan Padang. Maka dari itu cabai keriting disebut juga cabai padang. Selain cabai besar dan rawit, cabai keriting juga biasanya dijadikan sambal.

Selanjutnya : Rasa sambal cabai keriting...


Rasa sambal cabai keriting lebih pedas daripada cabai besar karena kadar air cabai keriting lebih sedikit dan ukurannya lebih kecil.

4. Cabai putih

Cabai putih awalnya berwarna kuning pucat, ketika sudah tua akan berubah menjadi merah muda hingga jingga. Cabai putih mempunyai bentuk mirip cabai jemprit, tetapi warnanya kuning pucat. Rasa cabai putih tidak sepedas jenis cabai lainnya.

Cabai putih berukuran besar disebut cabai manado. Sebab, cabai ini biasanya digunakan dalam masakan Manado seperti tinorangsak.

5. Cabai bubuk

Cabai bubuk yang biasanya berwarna orange kemerahan ini umum dijual di pasaran. Jenis ini lebih praktis, tetapi tidak lebih segar daripada cabai lainnya.

Tumpukan cabai rawit yang dijual di Pasar Kecapi, Jati Warna, Bekasi, Jawa Barat, Selasa, 28 Desember 2021. Ikappi menyebut menjelang perpindahan tahun 2021-2022, harga beberapa komoditas meroket dengan kenaikan yang tidak wajar dan baru pertama kali ini terjadi, seperti minyak goreng, cabai rawit, dan telur. TEMPO/Dika Yanuar

Cabai bubuk berasal dari cabai yang diolah menjadi bentuk serpihan bubuk menyerupai lada putih. Rasa pedas cabai bubuk pun lebih menyengat.

6. Cabai paprika

Paprika biasanya digunakan dalam masakan Barat. Namun, paprika juga mudah ditemui di Indonesia. Terdapat dua jenis cabai paprika yaitu paprika manis yang bentuknya besar.

Satunya lagi paprika pedas yang bentuknya lebih kecil. Paprika termasuk golongan cabai manis (sweet chili pepper) karena rasanya tidak begitu pedas, malah cenderung agak manis.

Pada fase awal tumbuh warna paprika hijau, kemudian menguning. Ketika sudah matang sempurna, menjadi merah lalu jingga. Cabai paprika bisa dijadikan sambal. Namun, rasanya tidak sepedas sambal dari cabai rawit, cabai merah, maupun cabai keriting.

WINDA OKTAVIA
Baca : Cerita Mendag Banyak Dikomplain karena Harga Minyak hingga Telur Melejit

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus