Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Mengonsumsi makanan atau minuman dingin yang ditambahkan es batu menjadi hal yang menyegarkan dan dapat melepas dahaga saat cuaca terik. Namun kebiasaan ini dapat menimbulkan sejumlah masalah kesehatan.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Salah satu bagian tubuh yang dapat terganggu akibat kebiasaan ini adalah gigi. Makan es batu secara berlebihan dapat mengikis lapisan pelindung atau email gigi. Email gigi yang tipis bisa menyebabkan gigi sensitif, sehingga gigi mudah terasa ngilu dan nyeri.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Dilansir dari Healthline, berikut beberapa masalah kesehatan di balik kecanduan makan es batu:
1. Anemia defisiensi besi
Anemia defisiensi besi adalah kondisi ketika seseorang kekurangan zat besi di dalam darah. Padahal, zat besi sangat dibutuhkan dalam pembentukan sel darah merah, dan kekurangan zat besi bisa menyebabkan sel darah merah tidak optimal dalam mengangkut oksigen.
2. Gangguan makan pica
Dalam dunia medis, kecanduan makan es batu disebut pagophagia. Pagophagia merupakan salah satu jenis dari gangguan makan pica. Pica adalah gangguan seseorang tidak bisa menahan dirinya untuk memakan benda-benda yang bukan makanan, seperti es batu, salju, kertas, dan bahkan tanah liat. Pica bukan disebabkan oleh masalah fisik, melainkan merupakan gangguan jiwa.
3. kerusakan enamel pada gigi
Memakan es batu dalam jumlah yang besar bisa menyebabkan kerusakan enamel pada gigi. Enamel merupakan bagian terluar dan terkuat dari gigi. Enamel berfungsi untuk melindungi lapisan gigi yang lebih dalam. Ketika enamel rusak, gigi bisa menjadi sangat sensitif terhadap suhu panas dan dingin dan kemungkinan untuk berlubang meningkat secara signifikan.
WINDA OKTAVIA