Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Kementerian Kesehatan mengimbau masyarakat menjaga pola hidup sehat demi mencegah penularan demam berdarah dengue (DBD) di musim hujan. Masyarakat juga diimbau menjaga imunitas tubuh dengan menerapkan pola makan bergizi dan seimbang untuk memperkuat daya tahan tubuh melawan penyakit.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
“Jaga lingkungan di rumah atau di luar rumah agar terbebas dari sarang atau tempat perindukan nyamuk Aedes aegypti dengan cara melakukan PSN (pemberantasan sarang nyamuk) 3M Plus secara rutin setiap minggu dan terus-menerus,” kata Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Publik Kemenkes, Aji Muhawarman, Jumat, 31 Januari 2025.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Ia mengatakan masyarakat harus rajin menjalankan 3M Plus yang terdiri dari menguras tempat penampungan air, menutup wadah penampungan air, dan mendaur ulang barang bekas. Ketiganya perlu diimbangi dengan Plus, yakni menjaga diri agar tidak digigit nyamuk, seperti memakai losion atau obat antinyamuk, pakaian lengan panjang atau celana panjang, memelihara tanaman pengusir nyamuk seperti lavender, memelihara ikan pemakan jentik, ventilasi rumah diberi kasa, dan memakai kelambu.
“Dengue adalah penyakit yang disebabkan virus dengue yang ditularkan oleh nyamuk Aedes aegypty yang bisa kita cegah,” ujar Aji.
Bisa sebabkan kematian
Ia juga mengingatkan dengue dapat menyebabkan kematian jika terlambat mendapat penanganan. Adapun gejala yang perlu diwaspadai adalah demam mendadak tinggi di atas 38 derajat celcius secara terus-menerus selama dua hari disertai tanda bahaya yang biasanya terjadi pada demam hari ke-3 sampai ke-7.
Tanda-tanda itu adalah nyeri perut, muntah terus-menerus, gelisah atau merasa lemas, mengantuk terus-menerus, mengalami mimisan, pendarahan gusi, bintik pendarahan di kulit, dan pendarahan selaput mata. Jika ditemukan salah satu gejala dan tanda bahaya, Aji meminta segera ke puskesmas atau rumah sakit terdekat untuk mendapat penanganan yang cepat dan adekuat.
“Jika merasakan gejalanya dan ditemukan tanda bahaya harus segera dibawa ke puskesmas atau rumah sakit terdekat untuk mendapat penanganan segera,” saran Aji.