Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Talasemia adalah kelainan genetik di mana sel darah merah tidak sempurna dan mudah pecah sehingga menyebabkan anemia kronis. Akibatnya, penderita butuh transfusi darah rutin dan jika tidak ditangani dengan baik akan menimbulkan komplikasi medis maupun nonmedis.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Anggota Unit Kerja Koordinasi (UKK) Hematologi Onkologi Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), Agus Fitrianto, mengatakan wajah pucat bisa menjadi salah satu tanda anak mengalami talasemia.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Anemia yang ditandai dengan wajah pucat itu sesungguhnya bukan suatu diagnosa tetapi gejala klinis dari suatu penyakit yang mendasarinya, salah satunya talasemia," kata Agus.
Agus menjelaskan orang tua perlu mencurigai wajah pucat pada anak merupakan gejala talasemia jika ada keluarga yang memiliki riwayat transfusi darah, terutama transfusi yang berulang. Kemudian, jika anak mengalami gagal pertumbuhan yang ditandai dengan status gizi kurang atau bahkan gizi buruk. Di samping itu, Agus mengatakan kulit yang kuning juga merupakan kondisi yang harus diwaspadai sebagai gejala talasemia.
"Salah satu tanda talasemia adalah adanya lisis atau hancurnya sel darah merah sehingga hasilnya adalah ikterik atau kuning," ujar Agus.
Perut membesar
Tanda-tanda lain yang harus dicurigai menurut Agus adalah jika perut anak tampak membesar akibat pembengkakan limpa. Selain itu, pada anak yang mengalami talasemia mayor atau berat biasanya ada perubahan pada tulang, terutama di wajah.
"Bila tidak transfusi yang bagus, biasanya ada perubahan namanya facial cooley. Biasanya hidungnya lebih pesek, dagunya lebih kecil. Kita temukan juga matanya tampak lebih kuning," papar Agus.
Kemudian ketika dilakukan pemeriksaan penunjang seperti pemeriksaan darah perifer lengkap dan gambaran darah tepi maka akan ditemukan anemia, Hb yang rendah, dan ukuran sel darah merah yang lebih kecil dari biasanya. Jika demikian, maka pasien pun harus melakukan pemeriksaan elektroforesis Hb.
"Dari situ kita bisa mendiagnosis pasti sebagai suatu talasemia. Dalam keadaan tertentu kita bisa butuh pemeriksaan yang lebih lagi, seperti pemeriksaan genetik dan pemeriksaan lain sesuai indikasi," ujar Agus.
Jika anak telah dikonfirmasi mengidap talasemia, Agus meminta orang tua untuk tidak berkecil hati sebab anak talasemia yang melakukan tatalaksana dengan baik tetap bisa tumbuh dan berkembang optimal layaknya anak normal seusia. Untuk itu, penting bagi orang tua untuk segera membawa anak ke dokter jika wajahnya terlihat pucat untuk mengetahui apakah benar mengalami talasemia atau penyakit lain sehingga bisa mendapatkan tatalaksana yang sesuai.
"Sekali lagi, karena pucat gejala klinis dan mengarahnya ke anemia dan anemia itu bukan diagnosis sehingga kita harus cari sumber atau penyebabnya," tegas Agus.
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “http://tempo.co/”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.