Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Kesehatan

Janin Pipis Dalam Kandungan, Ini yang Dirasakan Ibu Hamil

Janin dalam kandungan dapat melakukan berbagai aktivitas, termasuk pipis.

20 Januari 2023 | 07.00 WIB

24_kesehatan_ibuhamilsakitgigi
Perbesar
24_kesehatan_ibuhamilsakitgigi

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

TEMPO.CO, Jakarta - Janin dalam kandungan dapat melakukan berbagai aktivitas, termasuk pipis. Pada trimester pertama kehamilan, janin tidak memiliki kemampuan untuk buang urin karena sistem saluran kemih belum terbentuk. Namun, pada trimester kedua, sistem saluran kemih janin mulai berkembang dan janin bisa buang air kecil.

Air kencing janin dalam kandungan dikeluarkan melalui urachus, yaitu saluran yang menghubungkan ginjal janin dengan amnion atau kantung ketuban. Urin yang dikeluarkan janin dalam kandungan dapat dikumpulkan dalam amnion dan dapat digunakan untuk mengetahui kondisi kesehatan janin.

Baca : Mengapa Ibu Hamil Dianjurkan Tidur Miring ke Kiri dan Orang Tidak Hamil Miring ke Kanan ?

Pada trimester ketiga, janin dapat melakukan buang urin dengan frekuensi yang lebih sering dan volume yang lebih besar. Hal ini dapat menyebabkan amnion menjadi penuh dan dapat menyebabkan rasa sakit pada ibu hamil. Dalam hal ini, dokter akan memberikan perawatan yang sesuai untuk mengatasi kondisi tersebut.

Menurut American College of Obstetricians and Gynecologists, ginjal janin mulai berfungsi dan memproduksi urin antara 13 dan 16 minggu di awal perkembangan. Peneliti lain mengatakan bahwa urin di kandung kemih janin dapat diamati sejak 9-11 minggu.

Begitu matang hingga cukup bulan, janin akan menghasilkan rata-rata 500-700 mililiter urin sehari. Setiap air kencing atau kotoran yang dikeluarkan jabang bayi di dalam rahim umumnya masuk ke dalam cairan ketuban.

Melansir dari laman Medical News Today, urin janin memainkan peran penting dalam menjaga cairan ketuban pada tingkat yang sehat, yang diperlukan untuk perkembangan paru-paru dan kesehatan bayi secara keseluruhan. Pada trimester kedua, urin dari janin merupakan kontributor utama cairan ketuban.

Secara umum, janin pipis dalam kandungan dianggap sebagai indikator kesehatan yang baik. Namun, jika terdapat perubahan dalam frekuensi atau jumlah urin yang dikeluarkan janin terlalu banyak, dokter akan melakukan pemeriksaan lebih lanjut untuk mengetahui kondisi kesehatan janin.

Karena itu, perubahan dalam frekuensi atau jumlah air kencing yang dikeluarkan oleh janin harus diperhatikan, karena dapat menunjukkan masalah kesehatan. Sebaiknya, selalu konsultasikan dengan dokter untuk mendapatkan perawatan yang sesuai dan mengetahui kondisi kesehatan janin selama dalam kandungan.

WINDA OKTAVIA

Baca : Mengatasi Kaki Bengkak pada Ibu Hamil, Hindari Makanan Asin Berlebihan

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram http://tempo.co/. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x600
close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus