Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Ngobrol menjurus porno, atau yang lebih dikenal dengan istilah sexting, adalah aktivitas mengirim pesan teks, foto, atau video yang bersifat sugestif atau eksplisit secara seksual.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Sexting dapat memiliki dampak positif dan negatif terhadap hubungan dewasa. Dampak positif sexting dapat dimaksimalkan dengan melakukan sexting secara bertanggung jawab dan etis.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Dampak negatif sexting dapat diminimalkan dengan memahami risiko dan potensi bahaya yang terkait dengan kegiatan ini.
Dampak Positif
Dilansir dari Psychology Today kemarin, sexting dapat memiliki beberapa dampak positif terhadap hubungan dewasa, di antaranya:
- Meningkatkan keintiman dan kepuasan seksual: Sexting dapat menjadi cara yang aman dan nyaman untuk mengeksplorasi seksualitas bersama pasangan. Hal ini dapat membantu pasangan untuk lebih memahami dan menghargai kebutuhan seksual masing-masing.
- Meningkatkan komunikasi: Sexting dapat menjadi cara untuk memulai percakapan yang lebih terbuka dan jujur tentang seks. Hal ini dapat membantu pasangan untuk mengatasi masalah seksual yang mungkin dihadapi.
- Meningkatkan keintiman emosional: Sexting dapat menjadi cara untuk menunjukkan kasih sayang dan perhatian kepada pasangan. Hal ini dapat membantu pasangan untuk merasa lebih dekat satu sama lain.
Dampak Negatif
Meskipun sexting memiliki beberapa dampak positif, kegiatan ini juga dapat memiliki beberapa dampak negatif, di antaranya:
- Meningkatkan kecemburuan dan insecurity: Sexting dapat menimbulkan kecemburuan dan insecurity pada pasangan. Hal ini dapat terjadi jika pasangan merasa bahwa pasangannya terlalu fokus pada hal-hal seksual.
- Meningkatkan risiko perselingkuhan: Sexting dapat menjadi pintu masuk untuk perselingkuhan. Hal ini dapat terjadi jika pasangan mulai tertarik pada orang lain yang mereka kenal melalui sexting.
- Meningkatkan risiko penyalahgunaan: Sexting dapat menjadi alat untuk melakukan pelecehan seksual atau cyber bullying. Hal ini dapat terjadi jika sexting dilakukan tanpa persetujuan pasangan atau jika sexting digunakan untuk menyebarkan foto atau video eksplisit tanpa izin. Jadi tetap waspada dan berhati-hatilah.
PSYCHOLOGY TODAY
Pilihan editor: Skandal Presiden Amerika Serikat dengan Perempuan