Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Kaki charcot gangguan kesehatan yang menyerang tulang, sendi, dan jaringan lunak. Kondisi itu menyebabkan luka yang menyakitkan, bahkan rentan mempengaruhi bentuk bentuk kaki. Merujuk National Center for Biotechnology Information, seseorang yang mengalami kaki Charcot, tulangnya terasa makin lemah.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Lengkungan di tengah kaki seperti lebih rendah dari tumit. Ahli medis menyebut kondisi itu rocker bottom. Pergelangan kaki mungkin seperti bengkok dan goyah. Tulang kaki secara langsung bersentuhan dengan alas kaki. Akibatnya, bisa mengalami luka di kulit yang rentan terinfeksi bakteri.
Kaki charcot komplikasi diabetes
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Kondisi kaki Charcot menyebabkan aliran darah makin memburuk tersebab komplikasi diabetes, sehingga mempersulit penyembuhan infeksi. Tanda mengalami kaki chacot, kaki akan berwarna kemerahan. Jika disentuh terasa agak hangat dan kaki mengalami pembengkakan.
Jika muncul gejala awal, maka segera melakukan pengecekan secara lebih pasti. Biasanya ahli medis akan menggunakan sinar-X dan tes laboratorium.
Diabetes dialami ketika glukosa atau gula darah terlalu tinggi. Gula darah tinggi merusak serabut saraf. "Mempengaruhi pembuluh darah kecil yang memasok nutrisi ke saraf perifer,” kata ahli saraf. Dhib-Jalbut.
Merujuk National Institute of Diabetes and Digestive and Kidney Diseases, gejala lain diabetes meliputi peningkatan rasa haus dan buang air kecil. Kondisi lainnya, yakni peningkatan rasa lapar, kelelahan, penglihatan kabur, mati rasa atau kesemutan di kaki atau tangan. Jika mengalami luka akan lama sembuhnya.Gejalanya juga mempengaruhi penurunan berat badan.
Jika terdeteksi cukup dini, maka bisa segera dicegah secara mengendalikan gula darah. Jika terabaikan terlalu lama rentan berakibat masalah kerusakan saraf yang serius kondisinya.
Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini.