Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Salah satu makanan khas Gunungkidul yang terkenal adalah belalang goreng. Belalang goren ini berbahan dasar belalang jati yang dibumbui dengan garam dan rempah.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Belalang goreng memiliki rasa yang gurih dengan tekstur renyah mirip dengan kulit udang yang digoreng. Di Gunungkidul, banyak warga menyantap belalang dengan nasi, sayur, dan lauk lainnya. Selain digoreng, belalang juga biasa dimasak dengan cara dibacem sehingga rasanya manis.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Selain masyarakat Gunungkidul, masyarakat Desa Morkonen, Kecamatan Kwanyar, Kabupaten Bangkalan, juga dikenal sebagai penyantap belalang. Di tempat tersebut, masyarakat menjadikan belalang sebagai makanan sehari-hari. Menurut cerita yang berkembang, tradisi tersebut berasal dari kebiasaan para petani yang kehabisan bekal ketika berada di ladang. Untuk menghilangkan rasa lapar, para petani memanggang belalang yang biasa dijumpai di kebun.
Nutrisi Belalang Goreng
Melansir laman Fakultas Teknologi Pertanian IPB¸disebutkan bahwa belalang memiliki beragam jenis kandungan nutrisi yang penting dan baik bagi tubuh, seperti vitamin, protein, dan mineral. Disebutkan bahwa pada belalang segar, kandungan protein adalah 20 persen.
Sedangkan, pada belalang kering, kandungan proteinnya sekitar 40 persen. Selain itu, kulit belalang mengandung zat kitosan seperti udang. Belalang juga mengandung vitamin A dan dapat memenuhi 25 persen hingga 30 kebutuhan vitamin A.
Menurut Guru Besar Ilmu Gizi IPB, Ahmad Sulaiman, masyarakat dapat memanfaatkan belalang untuk memenuhi kebutuhan protein.
“Protein ini sangat enting untuk pertumbuhan. Kalau tubuh kekurangan protein, penyerapan dan fungsi zat lain di dalam tubuh tidak optimal. Berkaitan dengan bealang, di Indonesia, pemanfaatannya belum digali secara maksimal supaya lebih menarik dan dapat diterima oleh masyarakat,” kata Ahmad, dikutip dari laman Fakultas Teknologi Pertanian IPB
EIBEN HEIZIER
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “http://tempo.co/”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.