Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Dokter spesialis mata JEC Eye Hospitals and Clinics Brenda Hayatulhaya mengatakan diperkirakan 8 juta orang Indonesia mengalami gangguan penglihatan. "Dan 1,6 juta di antaranya terancam kebutaan, dengan katarak sebagai penyebab utama," katanya dalam keterangan pers yang diterima Tempo pada pertengahan Mei 2024.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Katarak selama ini identik dengan penyakit orang tua. Namun ternyata saat ini katarak tidak hanya menyerang lansia, tapi juga anak muda. “Tanda-tanda katarak pada anak muda termasuk pandangan buram seperti berkabut, terjadi perlahan, umumnya tanpa disertai mata merah dan tidak nyeri, dan tidak membaik dengan kacamata,” kata Brenda dalam acara ‘Bergerak untuk Cegah Katarak’ yang diselenggarakan oleh Campaign, startup pemilik aplikasi kampanye sosial Campaign #ForABetterWorld.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Katarak menyebabkan penderita sulit melakukan aktivitas sehari-hari karena penglihatan terganggu. Penglihatan jadi buram seperti berkabut dan hal ini tidak dapat disembuhkan hanya dengan obat-obatan. Operasi katarak adalah satu-satunya cara mengatasi katarak untuk mengembalikan penglihatan. Dokter mata akan melakukan evaluasi secara menyeluruh terhadap kondisi mata pasien sebelum memutuskan operasi.
Lantas, kapan mata katarak harus dioperasi? Katarak tahap awal ditandai lensa mata yang keruh sehingga membuat penglihatan mulai buram. Biasanya, pada tahap ini mata katarak masih bisa ditangani dengan penggunaan kacamata yang sesuai.
Seiring waktu kekeruhan akan terus bertambah dan meluas hingga mengenai seluruh bagian lensa mata. Penderita akan semakin kesulitan melihat. Umumnya pasien akan mengalami ukuran kacamata yang berubah-ubah dan bahkan tajam penglihatan tidak bisa lagi dikoreksi dengan kacamata. Pada kondisi inilah dokter akan memutuskan untuk operasi katarak.
Operasi katarak disarankan untuk dilakukan sesegera mungkin untuk memperbaiki penglihatan. Namun, keputusan untuk melakukan operasi katarak didasari pertimbangan medis oleh dokter dan juga kebutuhan pasien. Inilah beberapa kondisi yang menjadikan alasan kuat orang disarankan segera operasi katarak.
Campaign berkolaborasi dengan Yayasan Ishk Tolaram Indonesia, organisasi filantropi yang berfokus di bidang edukasi dan akses kesehatan, dalam program inovatif See For a Better World: Restoring Sight, Changing Lives #EyeCareForAll. Program ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat tentang kesehatan mata dan membantu memerangi kebutaan akibat katarak.
Salah satu rangkaian program ini adalah kampanye digital #EyeCareForAll yang diluncurkan melalui aplikasi Campaign #ForABetterWorld. Kampanye ini berlangsung dari Mei hingga Juni 2024 dan melibatkan 7 komunitas sosial untuk meluncurkan 7 tantangan edukatif dan kreatif tentang pencegahan katarak.
“Dengan berpartisipasi dalam kampanye ini, masyarakat dapat meningkatkan kesadaran tentang bagaimana pencegahan katarak secara praktis, tanpa perlu keluar rumah, bisa dilakukan di mana saja dan kapan saja. Tak hanya itu, partisipasi dalam aksi kampanye ini juga akan membuka donasi untuk membantu komunitas sosial yang bergerak di isu kesehatan, khususnya kesehatan mata dan kesehatan lansia,” kata Sponsorship & Partnership Manager Campaign, Noriko Adhyanti.
Deputy Program Director, Yayasan Ishk Tolaram Indonesia, Rahmat Setiawan berharap program ini dapat meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya deteksi dini katarak dan akses terhadap layanan operasi katarak. “Operasi katarak adalah solusi bagi masyarakat yang mengalami kebutaan akibat katarak. Melalui operasi ini, mereka dapat kembali menjalani kehidupan mandiri dan berkontribusi bagi keluarga mereka,” ujar Rahmat.
Pilihan Editor: Katarak Jadi Penyebab Kebutaan Tertinggi di NTB