Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Kanker mulut menyumbang sekitar 3 persen dari seluruh kanker yang didiagnosis setiap tahun di Amerika Serikat. Diperkirakan 54.540 orang dewasa di negara itu didiagnosis menderita kanker mulut atau orofaringeal di 2023, seperti dilaporkan Medicaldialy.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Bau mulut atau sariawan bisa menjadi tanda peringatan dini kanker mulut. Meski dalam banyak kasus tanda-tanda ini dapat disebabkan kondisi yang kurang serius, penting untuk memahami gejala kanker mulut untuk deteksi dini dan pengobatan yang cepat.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Skrining kanker mulut membantu mendeteksi penyakit pada tahap awal ketika pengobatan lebih mudah dan lebih efektif. Beberapa tanda awal kanker mulut di antaranya mati rasa atau nyeri yang tidak dapat dijelaskan pada wajah, leher, atau di dalam mulut, hingga kesulitan mengunyah, menelan, dan menggerakkan lidah. Terjadinya ulkus mulut yang menyakitkan atau luka yang mudah berdarah dan tidak sembuh selama beberapa minggu juga bisa menjadi tanda kanker mulut.
Selain itu, kanker mulut dapat ditandai bila mengalami penurunan berat badan yang tidak disengaja, perubahan dalam ucapan, adanya bercak putih atau merah pada lapisan mulut atau lidah, dan benjolan yang menetap di mulut atau leher. Gigi lepas atau soket yang sulit sembuh setelah pencabutan gigi, bahkan bau mulut yang konsisten juga perlu diwaspadai. Berikut yang berisiko terkena kanker mulut.
Tembakau
Penelitian telah menunjukkan 85 persen kanker kepala dan leher dikaitkan dengan tembakau. Mengunyah tembakau meningkatkan risiko terkena kanker di pipi, gusi, dan permukaan bagian dalam bibir hingga 50 persen. Beberapa penelitian telah menunjukkan paparan asap rokok jangka panjang juga dapat meningkatkan risiko kanker mulut.
Alkohol
Minum alkohol meningkatkan kemungkinan berkembangnya kanker rongga mulut dan orofaringeal. Sekitar 70 persen orang yang didiagnosis menderita kanker mulut adalah peminum berat. Risiko terkena kanker mulut pada peminum dan merokok berat sekitar 30 kali lebih tinggi dibanding yang tidak merokok atau minum alkohol.
Paparan sinar matahari dalam waktu lama
Paparan sinar matahari dalam waktu lama tanpa perlindungan apapun dapat meningkatkan risiko berkembangnya kanker di bibir.
Human Papilloma Virus
HPV adalah infeksi virus yang menyebabkan pertumbuhan kulit atau selaput lendir, juga disebut kutil. Infeksi virus HPV meningkatkan risiko berkembangnya kanker di bagian belakang tenggorokan, pangkal lidah, dan amandel.
Kebersihan mulut
Kebersihan mulut yang buruk dan gigi palsu yang tidak pas dapat meningkatkan kemungkinan terkena kanker mulut.
Sistem kekebalan yang lemah
Pememilik sistem kekebalan tubuh yang lemah berisiko tinggi terkena kanker mulut.
Pola makan buruk
Pola makan yang rendah buah dan sayuran dapat menyebabkan kekurangan vitamin, sedangkan kekurangan vitamin A dapat meningkatkan risiko kanker mulut.
Usia, jenis kelamin, dan warna kulit
Pria lebih mungkin terkena kanker mulut dan risikonya meningkat setelah usia 45 tahun. Penelitian juga menunjukkan orang dengan kulit cerah memiliki risiko lebih tinggi terkena kanker bibir.
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “http://tempo.co/”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.