Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Sebagian pasien Covid-19 mengalami perurunan hingga kehilangan penciuman. Selain karena virus Covid-19 yang sedang merebak, menurunnya penciuman bisa juga karena sinusitis. Dikutip dari laman fk.ugm.ac.id, pada 2004-2007, Bagian THT RSUP Dr. Sardjito, mencatat 4,2-5,6 persen pasien didiagnosis sebagai penderita sinusitis dan terus meningkat setiap tahunnya.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Dilansir dari laman ncbi.nlm.nih.gov, sinusitis disebabkan infeksi pada saluran pernapasan karena virus yang masuk ke pernapasan. Namun, sinusitis juga dapat diakibatkan oleh bakteri, walaupun kasus ini hanya sedikit. Menurut, Badan Kebijakan dan penelitian Perawatan Kesehatan (Agency for Health Care Policy and Research) hanya sekitar 2 persen kasus sinusitis yang disebabkan oleh bakteri di seluruh dunia.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Dengan demikian, sinusitis merupakan peradangan pada lapisan mukosa sinus paranasal. Dilansir dari laman worldallergy.org, sinusitis lebih dikenal dengan rhinosinusitis (RS). Hal ini karena sinusitis hanya peradangan pada rongga sinus, sedangkan para penderita sinusitis biasanya juga disertai peradangan pada rongga hidung.
Gejala yang dialami bagi pengidap sinusitis bermacam-macam. Menurut Akademi Alergi dan Imunologi Klinis Eropa (The European Academy of Allergology and Clinical Immunology), gejala umum yang dialami pasien sinusitis adalah nyeri atau merasa ada tekanan pada wajah, kemampuan penciuman yang berkurang hingga hilang, sakit gigi, nyeri ketika membungkuk, demam atau malaise.
Sinusitis memiliki beberapa kategori tergantung dari gejala yang dirasakan dan durasi penyakit tersebut. Terdapat dua kategori yaitu sinusitis akut (ARS) dan sinusitis kronis (CRS). Sinusitis akut merupakan sinusitis yang berlangsung lima hari hingga kurang dari 12 minggu. Kemudian gejala yang dialami seperti hidung tersumbat, nyeri pada wajah atau gigi, sakit kepala, dan batuk. Jika ini disebabkan oleh bakteri, terdapat gejala tambahan seperti demam, kelelahan, hiposmia, telinga terasa penuh atau tertekan.
Sedangkan yang termasuk sinusitis kronis, jika gejala sinusitis sudah dirasakan lebih dari 12 minggu, maka termasuk dalam gejala sinusitis kronis. Gejala pada sinusitis kronis bisa bermacam-macam, namun terdapat dua gejala yang harus dialami pasien agar bisa diklasifikasikan sebagai sinusitis kronis. Dua gejala tersebut antara lain gejala hidung tersumbat, wajah nyeri/terasa seperti ditekan, atau penciuman yang berkurang/hilang. Serta batuk jika sinusitis terjadi pada anak-anak.
JACINDA NUURUN ADDUNYAA