Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Gaya Hidup

Kemenkes Ingatkan Generasi Muda Bahaya Rokok Elektrik

Kemenkes mengingatkan keberadaan rokok elektrik atau vape merupakan ancaman serius bagi kesehatan generasi muda.

6 April 2023 | 11.11 WIB

Seorang pria merokok vaporizer elektronik, juga dikenal sebagai e-cigarette atau vape, di Toronto, 7 Agustus 2015.[REUTERS / Mark Blinch]
Perbesar
Seorang pria merokok vaporizer elektronik, juga dikenal sebagai e-cigarette atau vape, di Toronto, 7 Agustus 2015.[REUTERS / Mark Blinch]

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Rokok elektrik tak bisa disebut sehat karena bahayanya sama dengan rokok biasa atau konvensional. Kementerian Kesehatan mengingatkan keberadaan rokok elektrik atau vape merupakan ancaman serius bagi kesehatan generasi muda di Indonesia.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

"Vape menjadi ancaman serius bagi pemuda di Indonesia. Rokok elektronik ini tidak aman untuk anak-anak, karena mengantarkan nikotin dan perasa dalam bentuk aerosol yang memiliki 7.000 efek negatif," kata Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tidak Menular Kementerian Kesehatan, dr. Eva Susanti.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Eva mengatakan rokok elektrik sebenarnya sama saja dengan yang konvensional. Artinya sama-sama membahayakan. Rokok elektrik adalah perangkat bertenaga baterai yang dapat mengantarkan nikotin dan perasa dalam bentuk aerosol. Aerosol itu yang mengandung zat berbahaya.

"Karena ada senyawa organik yang mudah menguap, ada partikel halus yang merusak, ada logam berat seperti nikel, timah, timbal, perasa, dan bahan kimia penyebab kanker," paparnya.

Bahaya propilen glikol
Ia menyebut propilen glikol pada rokok elektrik dapat menyebabkan iritasi paru-paru dan mata serta gangguan saluran pernapasan. Kemudian kandungan nikotin pada rokok elektrik memiliki efek candu yang memicu depresi, kepala pusing, tubuh gemetar, dapat menyebabkan kerusakan paru-paru, kanker paru, penyempitan pembuluh darah, dan kematian.

Eva menambahkan nikotin juga dapat membahayakan perkembangan otak, yang dapat berlanjut hingga anak berusia 25 tahun. Tak hanya itu, perisa diasetil pada rokok elektrik dapat menyebabkan penyakit paru obstruktif kronis.

"Yang penting, jauhi rokok elektronik karena sangat buruk dampaknya bagi kesehatan," imbaunya.

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram lebih dulu.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus