Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Kesehatan

Kenali Gejala Meningitis, Jangan Anggap Remeh

Masyarakat diminta untuk segera melakukan pemeriksaan dan tidak menyepelekan gejala meningitis atau radang selaput otak yang terlihat umum.

4 Oktober 2021 | 20.13 WIB

Ilustrasi wanita sakit kepala meningitis. shutterstock.com
Perbesar
Ilustrasi wanita sakit kepala meningitis. shutterstock.com

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Neurolog dari Rumah Sakit Pusat Otak Nasional (RS PON) Prof. Dr. dr. Mahar Mardjono Jakarta, Adisresti Diwyacitta, menegaskan masyarakat untuk segera melakukan pemeriksaan dan tidak menyepelekan gejala meningitis atau radang selaput otak yang terlihat umum.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

“Meningitis ini gejala pada awalnya memang cukup umum, tidak khas dan kemudian bervariasi sehingga diharapkan dapat lebih waspada,” kata Adisresti dalam bincang-bincang “Mengenal Meningitis”, Senin, 4 Oktober 2021.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x600

Adisresti menjelaskan gejala penyakit meningitis mirip seperti flu biasa sehingga sering kali orang abai dan tidak menyadari secara langsung sampai gejala menjadi berat. Beberapa gejala yang disebutkan pada awalnya, penderita akan mengalami sakit kepala hebat sehingga muntah-muntah dan demam tinggi yang tak kunjung sembuh. Kemudian terdapat perubahan kesadaran seperti tidak berkomunikasi dengan jelas, kejang, hingga hilang kesadaran.

Hilangnya kesadaran tersebut dapat terjadi karena adanya infeksi pada jaringan di sekitar otak manusia yang diakibatkan adanya virus, jamur, bakteri, atau parasit yang masuk ke dalam kepala sehingga menyebabkan pembengkakan dan menimbulkan cairan yang akan meningkatkan volume tekanan dalam otak.

“Tekanan di dalam otak itulah yang berbahaya, dapat menyebabkan penurunan kesadaran dan bila tidak tertangani akan menyebabkan kematian. Itu yang ditakutkan,” ujarnya.

Dengan melihat kemungkinan yang dapat membahayakan nyawa pasien, dia menyarankan untuk melakukan pemeriksaan ke rumah sakit untuk melakukan diagnosis lebih jauh. Adisresti menuturkan saat di rumah sakit, pasien akan diperiksa melalui pemantauan sejak kapan gejala tersebut dirasakan, yang nantinya akan dilanjutkan dengan pemeriksaan fisik seperti kaku kuduk.

“Kaku kuduk ini bila leher ditekuk ke arah dada, pasien akan merasa kaku dan nyeri. Lalu kita akan lakukan pemeriksaan darah, ada juga pemeriksaan lumbal pungsi, itu untuk menentukan diagnosis. Artinya, untuk menentukan penyebab penyakit meningitis dan juga dilakukan CT-SCAN atau MRI otak dengan kontras,” katanya menjelaskan alur pemeriksaan.

Pada pengobatan lebih lanjut, pasien akan diberikan beberapa obat sesuai dengan gejala-gejala yang masih dirasakan selama masa perawatan, seperti obat sakit kepala, penurun demam, antibiotik atau antijamur, yang disesuaikan dengan penyebab awal timbulnya meningitis.

Terakhir, dia berharap setelah mengenali gejala-gejala tersebut, masyarakat akan segera melakukan pemeriksaan ke rumah sakit terdekat untuk mendapatkan penanganan lebih lanjut sebelum gejala menjadi semakin berat.

“Bila telah mengalami demam tinggi yang tidak sembuh-sembuh, sakit kepala hebat sampai muntah dan hilang kesadaran, segeralah mencari penanganan ke dokter, jangan ditunda-tunda,” tegasnya.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus