Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
TEMPO.CO, Jakarta - Seseorang yang menyanjung juga mengagumi dirinya sendiri juga ingin dipandang oleh orang lain bisa jadi merupakan gejala star syndrome. Mengutip Healthline, seseorang yang mengalami star syndrome berusaha berpenampilan menarik untuk mendapat pujian, karena ingin dikagumi.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Faktor lingkungan dianggap mempengaruhi kepribadian seseorang mengalami star syndrome. Beberapa faktor itu antara lain penelantaran semasa kecil atau terlalu dimanja orang tua. Bahkan, harapan orang tua yang tidak realistis terhadap anaknya kelak bisa menjadi penyebab sindrom itu.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Mengutip Healthdirect, kondisi itu karena gangguan kepribadian dengan gejala emosi yang intens dan tidak stabil. Itu mempengaruhi penyimpangan citra diri. Biasanya gejala itu terjadi rentang usia beranjak dewasa. Sindrom ini bisa muncul sewaktu-waktu.
Biasanya seseorang akan merasa sangat bangga ketika berhasil melakukannya sesuatu. Itu memang biasa. Tapi, dalam contoh ekstrem, tipe kepribadian narsistik cenderung merasa bangga pada dirinya setiap saat. Bahkan, selalu berupaya untuk memberitahu orang-orang di sekitarnya bahwa dirinya spesial.
Star syndrome ditandai dengan rasa percaya diri yang berlebihan sehingga muncul keinginan meremehkan orang lain. Bahkan, seseorang yang mengalami sindrom ini bisa merasa kecewa, ketika orang lain tidak memujinya.
HENDRIK KHOIRUL MUHID