Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Paru-paru basah kondisi nfeksi yang menyebabkan kantong udara meradang dan membengkak. Mengutip WebMD, gejala pneumonia bervariasi, tergantung penyebab, usia, dan kondisi kesehatan orang yang mengalami itu. Biasanya nyeri dada atau juga saat bernapas atau batuk, kelelahan, kehilangan nafsu makan, demam, menggigil, mual.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Akibat kondisi infeksi, paru-paru dipenuhi cairan. Merujuk National Health Service UK, pembengkakan atau peradangan di jaringan salah satu atau kedua paru-paru yang biasanya tersebab infeksi bakteri atau virus.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca juga: ISPA Mengintai di Musim Hujan, Apa Lagi?
Kiat mencegah atau mengobati paru-paru basah
- Istirahat yang cukup
- Selalu menjaga ketercukupan konsumsi air minum
- Mengonsumsi antibiotik jika paru-paru basah tersebab bakteri. Tapi, ini harus sesuai saran dari dokter.
Kondisi paru-paru basah ringan pun tak bisa dianggap sepele. Sebab, bisa berisiko komplikasi serius. Adapun komplikasi antara lain, radang selaput dada, ketika lapisan tipis paru-paru dan tulang rusuk meradang menyebabkan sulit bernapas.
Kondisi lainnya, abses paru-paru. Komplikasi ini biasanya dialami orang dengan penyakit serius atau riwayat penyalahgunaan alkohol yang parah. Keracunan darah, juga termasuk risiko komplikasi. Tapi, kondisi ini jarang dialami.
Jenis penyebab paru-paru basah
1. Pneumonia aspirasi tersebab zat berbahaya seperti asap atau bahan kimia
2. Pneumonia bakteri terjadi akibat adanya infeksi bakteri streptococcus pneumonia yang menyerang tubuh saat dalam kondisi berpenyakit, gizi buruk, usia tua, gangguan kekebalan, dan bakteri yang masuk ke paru-paru.
Orang yang mengonsumsi alkohol, merokok, sistem imun lemah, baru menjalani operasi, memiliki penyakit pernapasan atau infeksi virus, cenderung rentan mengalami pneumonia bakteri.
3. Pneumonia jamur menyerang sistem kekebalan
Sebaiknya tetap memastikan kebersihan untuk mencegah penyebab paru-paru basah.
- Tutup mulut dan hidung dengan tisu atau sapu tangan ketika batuk atau bersin.
- Buang tisu bekas, karena kuman masih hidup beberapa jam setelah keluar dari hidung atau mulut.
- Cuci tangan secara teratur untuk menghindari penularan kuman ke orang atau benda lain.
Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini.