Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Paru-paru basah bisa menyerang siapa saja, mulai dari bayi, anak-anak, orang dewasa hingga lansia. Untuk itu penting bagi Anda mengetahui apa saja penyebab dan gejala paru-paru basah tersebut.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Paru-paru basah atau pneumonia merupakan kondisi peradangan yang terjadi pada paru-paru sehingga menimbulkan penumpukan cairan pada jaringan paru. Biasanya, kondisi ini terjadi pada penyakit seperti pneumonia karena infeksi bakteri atau virus. Menurut American Lung Association infeksi ini menyebabkan kantung udara paru-paru (alveoli) meradang dan terisi dengan cairan atau nanah. Dampaknya bisa menyulitkan oksigen yang dihirup masuk ke aliran darah.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Pada tahun 2017, WHO menemukan bahwa sebanyak 15 persen jumlah kematian anak di bawah usia 5 tahun disebabkan oleh penyakit paru-paru basah. Penyakit ini banyak menyerang pada anak-anak dengan usia di bawah 2 tahun dan orang tua dengan usia di atas 65 tahun.
Penyebab Paru-paru Basah
Paru-paru basah terjadi ketika kantung udara kecil yang menukar oksigen dan karbon dioksida (alveoli) rusak karena penyakit atau cedera.
Ada beberapa hal yang bisa menyebabkan paru-paru basah. Melansir dari herminahospitals.com, umumnya kondisi ini disebabkan oleh infeksi bakteri, virus, dan jamur. Infeksi yang disebabkan oleh bakteri umumnya terjadi karena penularan orang lain, namun juga bisa karena penggunaan ventilator yang berkepanjangan.
Infeksi yang disebabkan oleh virus umumnya terjadi pada balita dan biasanya lebih ringan serta dapat sembuh sendiri meski tanpa pengobatan. Namun, dalam beberapa kasus khusus, ada juga yang justru berkembang semakin berat. Infeksi yang disebabkan oleh jamur umumnya terjadi pada orang yang memang memiliki masalah sistem imun yang lemah. Selain itu bisa juga terjadi karena menghirup jamur dari tanah atau kotoran burung.
Banyak kondisi dan penyakit yang berbeda dapat menyebabkan paru-paru basah/ARDS, termasuk :
1. Infeksi virus atau bakteri, seperti pneumonia , flu , atau Covid-19
2. Sepsis atau syok septik
3. Cedera paru traumatis, termasuk luka bakar
4. Inhalasi kimia
5. Menghirup muntah atau makanan secara tidak sengaja
6. Pankreatitis akut
Gejala Paru-paru Basah
Mengutip dari verywellhealth.com, gejala dan tanda paru-paru basah dapat bervariasi, tergantung pada penyebab yang mendasarinya. Adapun gejala dari paru-paru basah, diantaranya:
1. Masalah pernapasan
Masalah pernapasan dapat mencakup sesak napas yang parah, pernapasan cepat, dangkal, atau nyeri saat bernapas.
2. Detak jantung yang cepat
Kesulitan bernapas dapat membuat jantung Anda bekerja lebih keras.
3. Batuk
Biasanya batuk dapat berupa batuk kering atau batuk yang menghasilkan dahak.
4. Suara pernapasan abnormal
Kondisi ini disebut juga rales atau crackles, yang dapat didengar saat paru-paru diperiksa dengan stetoskop .
5. Kelelahan
Tingkat oksigen yang lebih rendah dalam darah dapat menyebabkan kelemahan otot dan kelelahan yang ekstrem.
6. Sianosis
Bibir dan kuku kebiruan terjadi karena penurunan kadar oksigen dalam darah.
Dalam kasus di mana paru-paru basah disebabkan oleh infeksi berat seperti sepsis, gejalanya juga dapat mencakup tekanan darah rendah atau demam. Pada penderita lansia, paru-paru akan cenderung memiliki sistem imun yang lebih rendah, memiliki suhu tubuh rendah dari biasanya dan bahkan perubahan tingkat kesadaran mental.
RINDI ARISKA
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “http://tempo.co/”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.