Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Kesehatan

Kiat Mengolah Ikan Mentah Layak Santap, Ada Apa dengan Wasabi?

Perhatikan cara mengolah ikanmentah layak dikonsumsi. Mengapa wasabi selalu disandingkan dengan menu ikan mentah? Ini jawabnya

10 September 2022 | 08.08 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Ikan salmon. kineticsnj.com

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Terdapat jenis-jenis ikan yang dapat dikonsumsi secara mentah. Sebab, jenis ikan tersebut akan lebih bermanfaat ketika dikonsumsi mentah daripada dimasak terlebih dahulu. Salah satunya adalah ikan salmon yang acapkali terdapat dalam hidangan sushi.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Seseorang pun tidak bisa sembarang memilih dan mengolah ikan mentah karena dapat mengganggu kesehatan yang diakibatkan dari parasit di dalam ikan tersebut. Terdapat tiga parasit yang hidup dalam ikan, yaitu cacing kod, cacing laut, dan cacing pita, sebagaimana dilansir dalam laman fsai.ie.

Cara Mengolah Ikan Mentah 

Untuk itu, penting untuk mengetahui kiat-kiat dalam mengolah ikan mentah agar manfaat yang terkandung di dalamnya dapat masuk dalam tubuh sehingga tidak mengganggu kesehatan. Berikut adalah kiat yang dilakukan dalam mengolah ikan mentah agar mengurangi risiko terkena parasit, sebagai berikut.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

1. Pilih ikan muda

Semakin tua dan besar ikan, maka ikan tersebut berada dalam kelompok rantai makanan tertinggi yang memangsa ikan atau hewan laut lebih kecil. Akibatnya, kemungkinan ikan tersebut mengandung parasit dan bakteri lainnya akan lebih besar. Sebaliknya, semakin muda dan kecil ikan, maka ikan tersebut memiliki kemungkinan kecil untuk memangsa hewan laut lainnya sehingga dapat meminimalisasikan kandungan parasit dalam ikan.

2. Pilih ikan tuna

Melansir dari p2k.unkris.ac.id, tuna merupakan ikan yang mengandung parasit sedikit dalam tubuhnya. Pergerakan tuna dalam lautan sangat cepat dan jarang hidup di kawasan yang banyak parasit. Kendati demikian, tuna memiliki kandungan logam dan timbal yang tinggi. Oleh karena itu, pilihlah jenis tuna yang sedikit mengandung kontaminasi logam. Batasi konsumsi ikan tuna sesuai 170 gram setiap minggu bagi orang dengan berat badan 50 kilogram dan dua kaleng setiap minggu untuk orang dengan berat badan lebih dari 50 kilogram.

3. Pilih ikan laut

Selain tuna, seseorang juga bisa menggunakan ikan air asin atau ikan laut karena jenis ikan ini sangat sedikit terinfeksi oleh parasit daripada ikan air tawar. Beberapa contoh ikan air laut yang dapat dikonsumsi mentah, di antaranya ikan kod Atlantik dan flounder.

4. Pilih sesuai sashimi grade atau sushi grade

Kiat ini adalah salah satu kiat yang paling sederhana dalam mencegah kasus terinfeksi parasit dari ikan. Pilihlah ikan mentah yang sudah memiliki sertifikat atau layak dijadikan sashimi. Dengan sertifikasi dan jaminan tersebut, dapat memastikan langkah yang layak dalam menangani parasit dalam tubuh ikan.

5. Hasil ternak milik pribadi

Jika ingin mengonsumsi daging ikan mentah, sangat disarankan untuk mengonsumsi hasil ternak sendiri. Sebab, ikan yang dikembangbiakkan di kolam sendiri lebih memiliki kendali lingkungan daripada yang berada di tempat pembiakan ikan. Selain itu, seseorang juga bisa menggunakan hasil ikan pembiakan organik.

6. Wasabi

Kiat terakhir ini terdengar sedikit aneh bagi sebagian orang. Namun, ternyata wasabi telah dipercaya dapat membunuh parasit yang terkandung dalam ikan mentah, seperti yang dikutip dari Handbook of Spices, Seasonings, and Flavorings. Wasabi memiliki cita rasa pedas dari unsur kimia isotiosianat yang berfungsi sebagai antimikroba.

RACHEL FARAHDIBA R 

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram http://tempo.co/. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus