Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Kesehatan

Kombinasi Obat Herbal-Obat Kimia yang Aman dan Tidak Aman Dikonsumsi

Penting mengetahui kombinasi obat herbal dan obat kimia yang aman dan tidak aman dikonsumsi.

6 Januari 2025 | 11.58 WIB

Image of Tempo
Perbesar
ilustrasi overdosis obat (Pixabay.com)

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Sebagain orang kerap mengonsumsi obat herbal dan obat kimia secara bersamaan. Namun interaksi yang tidak sesuai dengan saran dokter dapat memberikan risiko kesehatan.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Gabungan konsumsi obat ini memberikan interaksi antara fitokimia dalam obat herbal dan bahan aktif obat kimia melalui mekanisme farmakokinetik dan farmakodinamik. Sebab, obat herbal dapat dengan mudah mengandung lebih dari 150 bahan sehingga mengidentifikasi faktor penyebab efek samping dan interaksi menjadi sulit.

Dilansir dari sebuah artikel imlmiah yang terbit di Jurnal.unimus.ac.id, berikut beberapa hal yang menyebabkan banyak orang mengonsumsi herbal dan obat kimia bersamaan,:

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

- Persepsi umum bahwa produk herbal tidak menyebabkan efek samping.

- Interaksi farmakokinetik dan farmakodinamik terkait dengan herbal dan obat masih belum diketahui sehingga memiliki sedikit informasi atau literatur.

- Herbal terdiri dari beberapa komposisi dan senyawa yang meningkatkan kemungkinan reaksi tidak diinginkan.

- Kurangnya literatur tentang basis bukti, dosis, rute pemberian herbal, formula, dan obatnya.

- Kurangnya standarisasi, pemalsuan barang, dan produk yang terkontaminasi.

- Pengetahuan dokter terhadap obat herbal dapat berbeda antara wilayah.

Jika herbal dan obat kimia dikonsumsi pada waktu yang sama, akan ada tiga interaksi, yaitu efeknya semakin kuat, menjadi berkurang, atau malah hilang sama sekali. Efek samping ini akan memberikan pengaruh berbeda setiap orang tergantung jenis penyakit dan kondisi tubuh. Akibatnya, seseorang harus konsultasi terlebih dahulu kepada dokter terkait dengan konsumsi herbal dan obat kimia dalam waktu bersamaan.

Tak hanya itu, seseorang juga harus memperhatikan kombinasi herbal dan obat kimia yang cocok dan tidak cocok untuk dikonsumsi.

Kombinasi Cocok

1. Obat Umum

Dikutip dari Kemkes.go.id, jika digunakan dalam jangka panjang, obat kimia berpotensi mengganggu fungsi hati. Seseorang dapat menghindari potensi tersebut dengan mengonsumsi temulawak atau milk thistle (Silybum marianum). Kedua herbal ini terbukti secara ilmiah tidak berinteraksi dengan obat kimia, tetapi membantu regenerasi sel-sel hati.

2. Obat Pembunuh Virus

Ada beberapa jenis obat herbal yang meningkatkan sistem imun, seperti echinacea (Echinacea angustifolia, E. Purpurea, E. Pallida) dan meniran (Phyllanthus niruri). Namun, jangan mengonsumsi echinacea dan meniran bersamaan karena dapat mengganggu sistem imun.

3. Obat Alergi

Seseorang dapat meredakan gejala alergi dengan cepat dengan mengonsumsi antihistamin. Herbal ini dapat dikombinasikan dengan bawang putih dalam jumlah yang diperbanyak.

Kombinasi Tidak Cocok 

1. Obat Umum

Herbal mengandung tanin dapat mengurangi penyerapan tubuh terhadap obat-obatan yang mengandung codein, ephedrine, dan theophyline. Kandungan tersebut terdapat di daun jambu biji, teh, dan herbal yang rasanya sepat sehingga harus dihindari. 

2. Obat Pengencer Darah

Jika mengonsumsi obat kimia, seperti aspirin dan warfarin, maka harus menghindari bawang putih, jahe, ginseng, pegagan, dan nanas. Selain itu, seseorang juga harus mewaspadai kandungan sage merah dan tang kuei yang kerap terdapat dalam ramuan sinse. Herbal ini bersifat melancarkan peredaran darah, jika dikonsumsi bersama aspirin atau warfarin bisa menyebabkan perdarahan organ.

3. Obat Jantung

Herbal yang dapat mempengaruhi kerja obat kimia penyakit jantung, seperti jenis pencahar (ginseng, senna, licorice, dan ma huang). Herbal-herbal ini dapat menganggu ritme denyut jantung. Biasanya, penderita penyakit jantung diizinkan untuk mengonsumsi jamu, jika sudah dikonsultasikan dengan dokter. Namun obat kimia penyakit jantung harus diberikan jarak sekitar 3 jam dengan konsumsi obat herbal. 

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus