Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
TEMPO.CO, Jakarta - Membaca masih menjadi masalah bagi masyarakat Indonesia. Namun usaha untuk mengajak lebih banyak anak untuk melakukan hobi ini terus dilakukan.
Ulasan demi ulasan isi buku terpajang di tampilan muka Instagram milik Komunitas Indoreadgram. Isinya bervariasi, mengikuti tanda pagar. Hari Senin, pembahasan berkisar pada puisi mengikuti tagar #SeninPuisi. Esoknya, mengulas perihal novel mengikuti tagar #SelasaNovel. Lusanya, mengulik dunia animasi sesuai dengan tagar #RabuAnimasi. Pada Kamis, pengikutnya dibuai dongeng kanak-kanak berkat tagar #KamisCerita Anak. Lalu, di hari Jumat, kita diajak belajar sejarah dengan tagar #JumatSejarah. Baca: Armand Maulana Bingung Hadapi Anak yang Persis Dirinya
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Menurut pendirinya, Intan Siagian, tagar tersebut dibuat untuk memudahkan pembaca setia Indoreadgram mencari unggahan atau konten yang sesuai dengan minatnya. "Supaya tidak salah target pembaca, karena yang mengikuti kami sangat beragam, mulai dari remaja hingga ibu rumah tangga," kata Intan kemarin. Selain itu, tagar memudahkan mereka menjaring lebih banyak lagi pembaca karena keunikannya.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Mereka juga mempopulerkan tagar #SuarakanKebaikanMembaca dan #AyoMembaca. Supaya makin menarik minat sekitar 4.121 pengikutnya, Indoreadgram kerap memberikan give away (hadiah). Syaratnya, peserta mengunggah foto sedang membaca atau melakukan kegiatan apa pun yang bertujuan meningkatkan minat baca. Unggahan tersebut mesti disertai cerita peristiwa di balik foto tersebut. Baca: 5 Hal Penting agar Anda Tidak Lewatkan Panggilan Kerja
Unggahan mesti menggunakan tagar #AyoMembaca dan #SuarakanKebaikanMembaca, lalu menautkannya ke Instagram Indoreadgram. Pemenangnya berhak mendapat sebuah buku. "Nantinya pemenang membuat ulasan tentang buku yang kami berikan, lalu mengunggahnya ke Instagram," kata Intan. Dengan demikian, dia berujar, kebaikan sebuah buku terus bergulir.
Oktober lalu, misalnya, Rikhaul Wahdah menjadi pemenang. Dia mendapat sepaket buku yang berisi buku Lelaki Tua dan Laut karya Ernest Hemingway, We Cannot Stop Here, dan Minnie Talks Fashion. Hadiah lainnya ada buku The Young Elites, yang ditulis oleh Marie Lu. Memenangi hadiah buku menjadi pemantik semangat Rikhaul untuk terus membaca buku dan membagikan apa yang tengah ia baca.
KORAN TEMPO